Mengutip data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), harga beras secara umum tidak banyak berubah di mayoritas provinsi. Kenaikan hanya terjadi di Aceh (1,82%), Lampung (0,34%), Jawa Tengah (4,48%), dan Sulawesi Utara (0,36%).
Sementara ada 2 provinsi yang mencatatkan penurunan harga beras yaitu Sumatera Barat (2,04%) dan Papua Barat (0,3%). Di provinsi sisanya, harga relatif tenang.
Harga daging ayam ras juga tidak banyak bergerak, Kenaikan harga hanya terjadi di 3 provinsi yaitu Sumatera Selatan (0,29%), Lampung (3,38%), dan Jawa Tengah (4,88%).
Bahkan lumayan banyak provinsi yang menikmati penurunan harga daging ayam. Mereka adalah Aceh (0,57%), Sumatera Utara (6%), Sumatera Barat (6,81%), Kalimantan Tengah (15,09%), Sulawesi Barat (7,57%), Gorontalo (3,76%), Sulawesi Utara (6,58%), dan Papua Barat (16,52%).
Sedangkan untuk daging sapi, harga di mayoritas provinsi relatif stabil. Kenaikan hanya terjadi di Aceh (18,21%), Sumatera Barat (4,31%), Bengkulu (1,63%), Lampung (1,91%), Jawa Tengah (2.63%), Sulawesi Barat (0,99%), dan Sulawesi Utara (0,26%).
Adapun untuk telur ayam ras, harga di mayoritas provinsi juga stabil. Kenaikan hanya terjadi di Sumatera Utara (13,03%), Sumatera Selatan (6,45%), Lampung (4,88%), Jawa Tengah (18,04%), Kalimantan Tengah (5,86%), dan Sulawesi Barat (1,53%). Sementara yang turun ada di Aceh (5,56%), Sumatera Barat (3,83%), Bengkulu (4,9%), Sulawesi Utara (4,82%), dan Papua Barat (4,04%).
Inflasi Tahunan Rendah Sekali
Tidak hanya bulanan, inflasi tahunan (year-on-year/yoy) juga diperkirakan melambat. Konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg dengan melibatkan 8 ekonom/analis menghasilkan median proyeksi inflasi Februari di 0,46% yoy.
Jika terwujud, maka akan terjadi perlambatan dibandingkan Januari yang sebesar 0,76% yoy. Bahkan inflasi 0,46% (jika terwujud) akan menjadi yang terendah sejak Januari 2000 atau 25 tahun terakhir.
Inflasi yang landai, meski sebulan sebelum Ramadan, seakan menjadi bukti baru bahwa daya beli rakyat sedang lesu. Saat permintaan lemah, maka produsen dan pedagang tidak bisa menaikkan harga terlalu jor-joran.
Ekonom Bloomberg Economics Tamara Mast Henderson melihat rendahnya inflasi di Indonesia terutama karena permintaan yang masih lesu.
“Tekanan harga dari sisi permintaan memudar, dengan penelusuran kami menunjukkan adanya pelemahan konsumsi, investasi, dan manufaktur,” kata Henderson dalam risetnya.
(aji)