Juru bicara Sunak, Max Blain, kemudian mengatakan kepada wartawan bahwa tidak ada rencana bagi Inggris untuk mengirim jet Typhoon atau F-35 milik mereka ke Ukraina karena Kyiv telah memutuskan untuk menggunakan F-16, yang tidak dimiliki Inggris.
Ukraina telah mencari jet tempur yang lebih canggih sejak hari pertama invasi Rusia ke negara itu tahun lalu. Namun, pemerintah negara-negara Barat telah menolak permintaan tersebut karena kekhawatiran tentang risiko meningkatnya ketegangan dengan Moskow.
Ada juga kekhawatiran teknis tentang waktu yang diperlukan untuk memastikan Kyiv memiliki pilot terlatih, senjata, dan kemampuan perawatan yang diperlukan untuk mengoperasikan armada itu secara efektif melawan pesawat Rusia.
Untuk membantu persiapan Ukraina mengoperasikan jet tempur, Sunak mengatakan bahwa Inggris berupaya melatih pilot Ukraina. “Kami akan menjadi bagian penting dari koalisi negara-negara yang memberikan dukungan itu kepada Volodymyr dan Ukraina,” kata Sunak.
Ia pun menambahkan bahwa akan mendorong masalah ini selama pertemuan-pertemuan diplomatiknya yang akan datang, termasuk pertemuan negara-negara G-7 pekan ini di Jepang.
Inggris pun akan mengkonfirmasi pengiriman ratusan rudal pertahanan udara dan sistem udara nirawak lebih lanjut, termasuk drone serang baru dengan jangkauan lebih dari 200 kilometer ke Ukraina, kata Kantor Perdana Menteri Inggris dalam sebuah pernyataan.
Pekan lalu, Menteri Pertahanan Ben Wallace mengatakan Inggris menyediakan rudal jelajah Storm Shadow, yang menjadi senjata ofensif dengan jarak terjauh yang pernah diberikan ke Ukraina oleh sekutu Barat.
(bbn)