Logo Bloomberg Technoz

Ditambah lagi, di antaranya, indeks saham MSCI Indonesia turun peringkat dari equal weight menjadi Underweight akibat hambatan pertumbuhan dan penurunan Return on Equity (ROE). Sentimen negatif ini dapat memicu arus keluar dana asing dari pasar saham Indonesia, yang berpotensi menekan IHSG hingga saham BBRI.

Mencermati peluang yang ada saat ini, Tim Analis Bareksa menilai butuh waktu sekitar 35–72 hari perdagangan dari level terendah (bottom) sampai pembalikan arah (rebound) ke level tertinggi dan return di atas 15%, seperti halnya yang pernah terjadi dengan gejolak pasar saham pada 2018 silam.

“Belajar dari kondisi itu, investor bisa menerapkan strategi Buy in the Dip secara bertahap,” tulisnya.

Karena, lanjut Bareksa, level bottom pasar saham tidak ada yang bisa mengetahui. Apalagi jika pasar mulai rebound, biasanya saham bank besar Tanah Air yang naik terlebih dahulu.

Saham BBRI direkomendasi beli dengan target harga tahun 2025 di Rp5.650/saham. Dengan potensi kenaikan mencapai 54% point-to-point.

Meski begitu, Tim Analis Bareksa, tetap mengingatkan investor agar mewaspadai risiko investasi saham seperti capital loss akibat fluktuasi pasar yang dipengaruhi kondisi ekonomi dan kinerja Perusahaan.

BBRI juga dipandang lebih menarik sejalan dengan optimisme Analis OCBC Sekuritas Budi Rustanto, dalam riset yang berjudul A Recovery Year: BBRI.

Pasalnya BBRI juga telah mengindikasikan rasio pembayaran dividen setidaknya 85%, dengan estimasi imbal hasil (yield) mencapai 8%.

“Kami tetap optimis terhadap prospek saham BBRI, didorong oleh, Pemulihan pertumbuhan Kredit, terutama dari segmen mikro dan korporasi, seiring dengan pelonggaran kebijakan moneter,” jelas Analis OCBC.

Kemudian, Kebijakan fiskal yang ekspansif, dan pertumbuhan ekonomi yang kuat juga akan mendorong kinerja Perusahaan keseluruhan. Dengan keberhasilan Kualitas aset yang terjaga dengan rasio cakupan yang memadai.

Peningkatan pendapatan berbasis biaya, efisiensi, dan pertumbuhan CASA melalui transformasi digital; serta Likuiditas dan permodalan yang solid untuk mendukung ekspansi kredit, jadi katalis positif saham BBRI ke depan.

Dengan sentimen dan katalis tersebut semakin memperkuat peringkat Beli yang disematkan oleh OCBC Sekuritas dengan target harga Rp5.000/saham, atau setara potensi kenaikan hingga lebih dari 45% dari level harga saat ini.

Rekomendasi Saham BBRI

Sebanyak 31 analis kompak merekomendasikan Buy, Beli saham BBRI berdasarkan konsensus Bloomberg. Sementara ada lima analis rekomendasikan Hold, dan satu Sell. Dengan mayoritas menyematkan rating Buy.

Konsensus Bloomberg menghasilkan target harga potensial Rp5.086/saham untuk 12 bulan ke depan.

Ferry Wong, Analis Citi memberikan rekomendasi Buy dengan target harga dapat mencapai Rp5.800/saham. Lebih optimis, Jonathan Gunawan, Analis Trimegah Sekuritas memberikan rekomendasi Buy dengan target harga Rp6.400/saham.

(fad)

No more pages