Josh Xiao - Bloomberg News

Bloomberg, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan tarif tambahan untuk impor dari China, meningkatkan risiko eskalasi balasan dari Beijing dan memperburuk ketegangan antara dua ekonomi terbesar dunia.

Dalam unggahan di media sosial pada Kamis (27/02/2025), Trump menyatakan bahwa China akan dikenakan tarif tambahan sebesar 10% mulai 4 Maret. Ia mengaitkan keputusan ini dengan aliran obat-obatan terlarang dari negara-negara tetangga di Amerika Utara yang menurutnya berada pada "tingkat yang sangat tinggi dan tidak dapat diterima," serta dugaan keterlibatan China dalam rantai pasokan tersebut.

Tarif baru ini menambah beban dari tarif 10% yang sudah diberlakukan sebelumnya bulan ini dan menjadi bagian dari serangan Trump terhadap Beijing dalam berbagai isu, termasuk perdagangan, teknologi, dan investasi.

Beijing merespons tarif awal dengan langkah yang terukur namun strategis, menerapkan bea masuk pada produk-produk tertentu dari AS guna meminimalkan dampak terhadap ekonominya sendiri, sekaligus menunjukkan kesiapan untuk tindakan balasan yang lebih besar jika diperlukan.