Suvashree Ghosh dan Richard Henderson - Bloomberg News

Bloomberg, Penurunan tajam Bitcoin semakin dalam pada Kamis (27/02/2025), membuatnya merosot hingga 25% dari rekor tertingginya yang dicapai kurang dari enam minggu lalu. Hal ini terjadi karena para pedagang mengubah strategi mereka, menarik kembali investasi yang sebelumnya dipicu oleh kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS.

Bitcoin tercatat turun 2,8% ke level US$81.919,70 pada pukul 09.39 waktu Singapura, setelah menyentuh titik terendah sejak 11 November. Kejatuhan ini terjadi di tengah tren penurunan yang lebih luas di pasar kripto, dengan Ether, Solana, dan XRP juga mengalami penurunan tajam dalam beberapa hari terakhir.

Aksi jual besar-besaran ini mencerminkan perubahan sentimen yang cepat terhadap aset digital, yang sempat mengalami lonjakan setelah kemenangan Trump. Bitcoin mencapai rekor tertingginya di US$109.241 pada 20 Januari, tepat di hari pelantikannya. Namun, sejak saat itu, harga terus merosot akibat kekhawatiran terhadap kebijakan konfrontatif Trump serta ketidakpastian ekonomi AS secara keseluruhan.

Pasar kripto juga tertekan oleh pergeseran minat risiko di kalangan investor. Banyak pelaku pasar mulai menarik diri dari "Trump trades" di berbagai sektor. Indeks S&P 500 pun mengalami pelemahan pekan ini setelah data kepercayaan konsumen AS yang lesu memicu pertanyaan baru mengenai prospek ekonomi ke depan.