Ini menjadi surplus neraca perdagangan selama 36 bulan berturut-turut. Adapun terakhir kalinya Indonesia mengalami defisit neraca perdagangan adalah pada April 2020.
Adapun nilai ekspor Indonesia pada April sebesar US$19,29 miliar, atau turun 29,4% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Sementara itu, nilai impor pada April 2023 tercatat US$15,35 miliar, atau turun 22,32% yoy.
Tim Research Phillip Sekuritas Indonesia memaparkan, ekonomi Thailand tercatat ekspansi 2,7% yoy pada kuartal I-2023, lebih cepat dari pertumbuhan 1,4% yoy pada kuartal IV-22 seiring dengan pulihnya sektor pariwisata yang menyumbangkam sekitar 11% sampai 12% terhadap ekonomi negara Thailand.
Adapun Pemerintah Thailand mempertegas target pertumbuhan ekonomi sebesar 2,7% - 3,7% untuk tahun ini setelah berhasil tumbuh mencapai 2,6% pada 2022 kemarin.
Sementara itu, dari Amerika Serikat (AS), investor menunggu sejumlah pejabat tinggi Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang akan berbicara pada minggu ini dengan puncaknya oleh ketua Federal Reserve Jerome Powell yang dijadwalkan akan berbicara pada Jumat.
“Presiden AS Joe Biden dijadwalkan bertemu dengan pimpinan Kongres AS pada Selasa untuk membicarakan masalah penambahan plafon utang (Debt Ceiling) Pemerintah AS, dan untuk menghindari terjadinya gagal bayar (Default),” jelasnya.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG ditutup menguat ke 6.711 dan disertai dengan munculnya volume pembelian, koreksi IHSG pun telah mengenai target yang diberikan dan mampu ditutup di atas FR 50.
“Sehingga IHSG berpeluang menguat untuk menguji 6.738 - 6.820 terlebih dahulu. Namun, worst case scenario, penguatan IHSG akan cenderung terbatas dan rawan koreksi kembali ke 6.622,” dikutip dari riset yang diterbitkan oleh Herditya pada Selasa (16/5/2023).
Herditya merekomendasikan saham-saham berikut, ACES, BIRD, TOWR, dan UNTR.
Analis CGS-CIMB Sekuritas memaparkan, pada perdagangan kemarin IHSG ditutup menguat. Dengan investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp159 miliar di reguler market.
Melihat hal tersebut, CGS-CIMB memperkirakan IHSG berpotensi bergerak sideways cenderung menguat pada hari ini, dengan resistance 6.732 - 6.750, dan support 6.700 - 6.670. Dengan saham rekomendasinya ialah BBRI, TLKM, BMRI, ADMR, ANTM, dan WIIM.
(fad/dhf)