Logo Bloomberg Technoz

Tekanan tajam IHSG terjadi di tengah sentimen kegelisahan pasar global terkait pengumuman tarif terbaru Donald Trump yang memicu kehati-hatian pasar di tengah penantian rilis data inflasi PCE di hari Jumat yang diperkirakan melambat, hingga berpotensi membuat The Fed berhati-hati dalam memangkas suku bunga acuan.

Terbaru, Presiden Federal Reserve Bank of Atlanta, Raphael Bostic, menegaskan Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) sebaiknya mempertahankan suku bunga pada level saat ini untuk terus menekan inflasi.

“Kita harus tetap berada di posisi ini,” papar Bostic dalam konferensi perumahan di Atlanta pada Rabu (26/2/2025) seperti yang diwartakan Bloomberg News.

“Kita bisa mengatakan bahwa mandat ketenagakerjaan telah tercapai, dan sekarang kita harus mengendalikan mandat stabilitas harga,” lanjutnya. “Kita perlu tetap dalam kebijakan yang restriktif.”

Pembuat kebijakan The Fed memutuskan untuk tidak mengubah suku bunga bulan lalu, memberi mereka lebih banyak waktu untuk melihat perkembangan inflasi serta dampak kebijakan Presiden Donald Trump terhadap perekonomian. Saat ini, suku bunga acuan The Fed berada dalam kisaran target 4,25% hingga 4,5%, turun satu poin persentase penuh sejak September.

Tercatat saham-saham unggulan perbankan Big Caps mengalami penurunan dengan nilai transaksi amat besar yang didominasi aksi jual pada perdagangan hari ini:

  1. Saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) ambles 220 poin (4,67%) ke Rp4.690/saham. Total transaksi Rp1 triliun
  2. Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) ambles 170 poin (4,45%) ke Rp3.650/saham. Total transaksi Rp1,2 triliun
  3. Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) ambles 225 poin (2,56%) ke Rp8.550/saham. Total transaksi Rp1 triliun
  4. Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) ambles 50 poin (1,14%) ke Rp4.300/saham. Total transaksi Rp165 miliar

(fad)

No more pages