Ada beberapa faktor yang dapat menjelaskan bagaimana pemerintah Malaysia mengendalikan harga BBM. Bahkan, kualitas BBM yang paling rendah harganya memiliki nilai oktan yang tinggi, yakni RON 95.
Pertama, Pemerintah Malaysia menerapkan kebijakan Automatic Pricing Mechanism (APM). Kebijakan ini bertujuan menstabilkan harga BBM dengan mengimbangi porsi pajak dan subsidi sesuai fluktuasi harga minyak dunia.
Adapun subsidi BBM di Malaysia hanya berlaku saat harga minyak dunia mengalami kenaikan. Ketika harga minyak sedang turun dengan angka di bawah US$80 per barel, maka pemerintah setempat menerapkan pajak. Dengan demikian harga BBM di Malaysia tetap stabil.
Kemudian, Pemerintah Malaysia juga menetapkan beberapa kelompok konsumen atau penerima BBM subsidi. Setiap penerima BBM subsidi memiliki kartu dengan kuota 100 liter per bulan. Mereka membeli bensin dengan kartu tersebut dan otomatis mendapatkan diskon.
Sama seperti di Indonesia, pemerintah Malaysia memberikan subsidi BBM. Hanya saja, ada berbagai ketentuan yang berbeda.
Kedua, jumlah kendaraan di Malaysia lebih rendah dibandingkan dengan kendaraan bermotor di Tanah Air. selain itu, jumlah subsidi BBM di Malaysia lebih rendah ketimbang Indonesia.
Ketiga, faktor geografis. Jalur distribusi di Malaysia lebih sederhana dibandingkan Indonesia yang merupakan negara kepulauan. Distribusi yang lebih mudah ini membuat ongkos pengantaran menjadi lebih murah.
(mfd/wdh)