Bloomberg Technoz, Jakarta - Tesla Inc melaporkan kinerja keuangan yang lebih baik dari perkiraan. Investor menilai ini sebagai jawaban Tesla atas segala keraguan.
Pada kuartal IV-2022, Tesla memberikan laba per saham (Earnings per Share/EPS) sebanyak US$ 1,19. Lebih tinggi dibandingkan konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg dengan perkiraan US$ 1,12.
Berdasarkan kurs referensi Bank Indonesia (BI) 25 Januari 2023, US$ 1 setara Rp 14.958. Jadi US$ 1,19 sama dengan Rp 17.800,02 dan US$ 1,12 adalah Rp 16.752,96.
Tesla menyatakan akan meningkatkan produksi secepat mungkin dan menargetkan pengiriman 1,8 unit kendaraan. Ini sejalan dengan target pertumbuhan 50% per tahun.
“Dalam waktu dekat, kami akan mempercepat penghematan biaya dan meningkatkan produksi. Itu dilakukan dengan tetap fokus pada peta jalan,” sebut pernyataan resmi perseroan, seperti dikutip dari Bloomberg News.
Tesla kini memiliki empat pabrik di tiga benua, termasuk pabrik terbaru di Austin, Texas (Amerika Serikat). Pabrik-pabrik tersebut berkapasitas produksi lebih dari 1,9 juta unit per tahun.

Tesla memberi konfirmasi bahwa mereka masih berniat membangun Cybertruck di pabrik Austin pada akhir tahun ini.
Dalam diskusi di Twitter Space bulan lalu, CEO Tesla Elon Musk memperkirakan bakal terjadi resesi yang membuat konsumen menunda pembelian. Tesla pun kemudian merespons dengan menurunkan harga sejumlah produknya.
Pendapatan tercatat US$ 24,3 miliar (Rp 363,48 triliun), sedikit di atas ekspektasi. Sementara margin kotor adalah 25,9%, di bawah ekspektasi pasar yang memperkirakan 28,4%. Ini menjadi pembenaran atas kekhawatiran akan dampak pemotongan harga. Selama tiga tahun sebelumnya, margin kotor berada di 30,6%.
Rilis laporan keuangan tidak menggerakkan saham Tesla secara signifikan. Harga saham Tesla ditutup di US$ 144,43/unit, naik 0,38% dari posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya. Dalam setahun terakhir, saham perseroan masih anjlok 53%.
(bbn)