Tesla kini memiliki empat pabrik di tiga benua, termasuk pabrik terbaru di Austin, Texas (Amerika Serikat). Pabrik-pabrik tersebut berkapasitas produksi lebih dari 1,9 juta unit per tahun.
Tesla memberi konfirmasi bahwa mereka masih berniat membangun Cybertruck di pabrik Austin pada akhir tahun ini.
Dalam diskusi di Twitter Space bulan lalu, CEO Tesla Elon Musk memperkirakan bakal terjadi resesi yang membuat konsumen menunda pembelian. Tesla pun kemudian merespons dengan menurunkan harga sejumlah produknya.
Pendapatan tercatat US$ 24,3 miliar (Rp 363,48 triliun), sedikit di atas ekspektasi. Sementara margin kotor adalah 25,9%, di bawah ekspektasi pasar yang memperkirakan 28,4%. Ini menjadi pembenaran atas kekhawatiran akan dampak pemotongan harga. Selama tiga tahun sebelumnya, margin kotor berada di 30,6%.
Rilis laporan keuangan tidak menggerakkan saham Tesla secara signifikan. Harga saham Tesla ditutup di US$ 144,43/unit, naik 0,38% dari posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya. Dalam setahun terakhir, saham perseroan masih anjlok 53%.
(bbn)