Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Perindustrian pada Rabu (26/2/2024) siang menggelar paparan terkait kabar kesepakatan komitmen investasi baru Apple Inc. Akankah berujung pada kesepakatan pencabutan aturan larangan penjualan iPhone 16?
Berdasarkan laporan pandangan mata, konferensi pers bakal dihadiri seluruh petinggi Kemenperin, mulai dari Menperin Agus Gumiwang hingga Wamenperin Faisol Riza. Acara berlangsung mulai pukul 13.30 WIB.
Bloomberg News hari Selasa (25/2/2025) kemarin melaporkan kesepakatan akan secara resmi ditandai dengan nota kesepakatan antara perusahaan asal Cupertino, California, AS ini dan Kementerian Perindustrian RI.
Menurut orang-orang yang mengetahui ‘deal’ ini, penandatanganan MoA tersebut akan berlangsung paling cepat minggu ini. Dalam sebuah konferensi pers, lanjut mereka, kementerian terknis bakal mengumumkan rencana mengeluarkan izin dan mencabut larangan penjualan iPhone 16 sesegera mungkin.
Kesepakatan ini merupakan kemenangan bagi Indonesia, dengan taktik pengetatan aturan yang membuahkan hasil dengan perusahaan asing kakap berinvestasi lebih banyak dan mengembangkan produknya di Indonesia.
Strategi juga diharapkan mampu meningkatkan industri manufaktur lokal, bukan hanya menggunakan negara ini sebagai pasar. Pemerintah sebelumnya mengatakan bahwa Apple hanya menginvestasikan sekitar US$95 juta di Indonesia.
Kesepakatan ini juga datang pada waktu yang tepat bagi Prabowo. Citra raksasa teknologi AS yang tunduk pada pemerintahannya dapat digunakan untuk meningkatkan reputasinya di dalam negeri, yang telah terpukul pasca lahirnya beberapa kebijakan hingga menyebabkan kebingungan. Selain itu, rencana Prabowo untuk melakukan pemotongan anggaran besar-besaran yang mengancam lapangan pekerjaan dan beasiswa memicu protes berhari-hari minggu lalu.
Bagi Apple, kesepakatan ini memberikannya akses ke pasar konsumen Indonesia yang sangat besar di saat penjualan di China melambat.

Meskipun Apple berada di luar lima besar merek ponsel pintar di Indonesia, populasi Indonesia yang berjumlah 278 juta orang—lebih dari setengahnya berusia di bawah 44 tahun dan melek teknologi—merupakan peluang yang terlalu bagus untuk dilewatkan.
Tawaran Apple berupa investasi US$1 miliar termasuk mendirikan pabrik di pulau Batam untuk memproduksi AirTags, sebuah perangkat yang memungkinkan pengguna untuk melacak koper, hewan peliharaan, atau barang-barang lainnya.
Apple dalam hal ini menggandeng salah satu pemasok pentingnya, Luxshare Precision Industry Co. untuk mengoperasikan pabrik yang pada akhirnya akan menyumbang 20% dari produksi global AirTags.
Sebagian dari proposal investasi tersebut juga akan digunakan untuk mendirikan pabrik di Bandung, Jawa Barat, dengan target produksi berbagai jenis aksesoris, serta mendanai Apple Academy yang membekali para siswa dengan keterampilan teknologi seperti coding.
Saksikan video Bloomberg Technoz Podcast - TechnoZone yang bertajuk "Ini Indonesia Bos, Siapa Butuh Apple iPhone 16?" di Bloombergtechnoz.com bersama Host Pandu Sastrowardoyo, Co-Host Whery Enggo Prayogi dan Narasumber Nailul Huda, Ekonom Center of Economics and Law Studies (Celios) dan Ibro Kumar Tech Reviewer.
(wep)