Logo Bloomberg Technoz

Saham-saham konsumen primer, saham perindustrian, dan saham barang baku jadi yang paling ambles siang hari ini, drop mencapai 2,08%, 1,30%, dan 1,21% secara masing-masing. Disusul oleh saham infrastruktur yang melemah 0,79% dan saham energi terdepresiasi 0,67%.

Adapun saham yang menguat dan menjadi top gainers di antaranya saham PT Indal Aluminium Industry Tbk (INAI) yang melesat 34,4%, saham PT Lion Metal Works Tbk (LION) melonjak 24,4%, dan saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII) melejit 19,9%

Sedangkan saham-saham yang melemah dan menjadi top losers antara lain saham PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk (BSML) yang jatuh 16,1%, saham PT Kobexindo Tractors Tbk (KOBX) ambruk 10,4%, dan saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) ambles 10,2%.

Pada perdagangan Kamis siang hari, NIKKEI 225 (Tokyo), TOPIX (Jepang), dan IHSG (Indonesia) memimpin pelemahan dengan tertekan 0,44%, 0,42%, dan 0,37%.

Disusul oleh Ho Chi Minh Stock Index (Vietnam) yang melemah 0,07%.

Bursa Saham Asia lainnya justru menapaki jalur positif dan melesat, i.a Hang Seng (Hong Kong), PSEI (Filipina), SETI (Thailand), Shanghai Composite (China), Shenzhen Comp. (China), KOSPI (Korea Selatan), CSI 300 (China), KLCI (Malaysia), TW Weighted Index (Taiwan), dan Strait Times (Singapore), yang masing-masing berhasil menguat 3,07%, 1,02%, 0,88%, 0,57%, 0,56%, 0,55%, 0,54%, 0,51%, 0,50%, dan 0,04%.

Sentimen Pelemahan Ekonomi AS

Keyakinan Konsumen Negeri Paman Sam tercatat mengalami penurunan terbesar sejak Agustus 2021 akibat kegelisahan terhadap prospek Ekonomi AS secara keseluruhan. Data ini mengikuti sejumlah laporan kurang positif dari sisi ritel, jasa, dan juga perumahan.

“Pasar tampaknya masih lebih khawatir terhadap pertumbuhan ekonomi dibandingkan inflasi,” kata Chris Verrone dari Strategas, seperti yang diwartakan Bloomberg News.

Menurut Jeff Roach dari LPL Financial, Konsumen AS semakin gelisah terhadap dampak kebijakan tariff Trump yang belum pasti dan bisa saja mempercepat pembelian mereka sebelum harga impor meningkat.

“Keyakinan Konsumen terus merosot setelah euforia pasca-pemilu November,” ujar Bret Kenwell dari eToro. 

Indeks keyakinan konsumen AS. (Sumber: Bloomberg)

“Ketidakpastian ekonomi masih tinggi, baik terkait tarif maupun indikator domestik seperti inflasi dan penjualan ritel.”

Karena itu, laporan inflasi minggu ini menjadi fokus utama. Index Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi Inti (PCE), yang menjadi ukuran inflasi favorit The Fed, diproyeksikan bakal turun dan melemah ke level terendah sejak Juni.

“Investor harus memperhatikan laporan PCE minggu ini,” tambah Kenwell. 

“Data ini akan memberikan petunjuk tentang bagaimana konsumen melihat daya beli mereka,” mengutip paparan Analis eToro.

Index Keyakinan yang dirilis oleh The Conference Board turun 7 poin pada Februari menjadi 98,3, mencatatkan penurunan selama tiga bulan berturut-turut. Angka ini berada di bawah semua perkiraan dalam survei ekonom yang dilakukan Bloomberg.

Indikator Ekspektasi Konsumen untuk enam bulan ke depan juga mengalami penurunan terbesar dalam tiga setengah tahun, sementara Indikator Kondisi Saat Ini turun lebih moderat.

Penurunan ini terjadi secara luas di berbagai kelompok usia dan tingkat pendapatan. Konsumen semakin pesimis terhadap kondisi pasar tenaga kerja saat ini dan masa depan, serta prospek pendapatan dan bisnis.

(fad/wep)

No more pages