Bloomberg Technoz, Jakarta - Martyn Terpilowski, investor sekaligus CEO Bhumi Varta Technology menilai bahwa dugaan kasus penipuan laporan keuangan agritech eFishery bakal mempengaruhi kepercayaan investor untuk berinvestasi pada startup di Indonesia.

Martyn bahkan berpandang, kasus penipuan yang dilakukan eFishery telah tersusun secara sistematis dan berkemungkinan dapat dilakukan pada startup lainnya. 

"Karena [kasus eFishery] ini bukan yang pertama dan juga tidak akan menjadi yang terakhir. Dan saya rasa perusahaan telah melebih-lebihkan sesuatu," kata Martyn dalam episode terbaru Bloomberg Technoz Podcast - TechnoZone, dikutip Selasa (25/2/2025).

Dirinya mengungkapkan pandangannya mengenai fenomena valuasi startup yang dinilai tidak berkelanjutan. Ia geram bagaimana banyak perusahaan rintisan yang tampak besar secara finansial, tetapi sebenarnya mengandalkan strategi promosi agresif dan belanja modal tinggi untuk menciptakan kesan sukses di pasar.

Martyn menekankan bahwa pertumbuhan cepat yang ditampilkan oleh beberapa startup sering kali hanya ilusi. Pasalnya, dana yang mereka kumpulkan digunakan untuk memperbesar skala operasional tanpa mempertimbangkan profitabilitas jangka panjang.

Menurutnya, mudah bagi sebuah perusahaan untuk mendapatkan uang dengan cara mengubah nilai uang secara artifisial, mirip dengan menukarkan pecahan kecil ke pecahan besar. Namun, hal tersebut bukanlah indikator keberlanjutan bisnis yang sesungguhnya.