Logo Bloomberg Technoz

IHSG Ambles, Investor Asing Lego 10 Saham Ini Hingga Rp1,6 T

Muhammad Julian Fadli
26 February 2025 08:05

Siswa beridiri di depan layar pergerakan perdagangan saham (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Siswa beridiri di depan layar pergerakan perdagangan saham (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pada perdagangan saham kemarin, Selasa 25 Februari 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah dengan pelemahan 162,51 poin (2,41%) hingga ada di posisi 6.587,08.

Sejalan dengan tren bearish IHSG, investor asing amat gencar melangsungkan aksi jual bersih (net sell) mencapai Rp1,63 triliun pada perdagangan saham di seluruh pasar. Sama halnya, di pasar reguler investor asing juga mencatat net sell hingga Rp1,63 triliun.

Adapun investor asing net sell yang besar pada saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mencapai Rp663,11 miliar. Imbas tekanan jual yang masif, saham Bank BRI melemah 3,06% dan ditutup di posisi Rp3.800/saham.

Penutupan Saham BBRI pada Selasa 25 Februari 2025 (Bloomberg)

Berikut 10 saham dengan angka net sell tertinggi oleh investor asing selama perdagangan kemarin, Selasa (25/2/2025):

  1. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp663,11 miliar
  2. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp328,35 miliar
  3. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp216,25 miliar
  4. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Rp88,89 miliar
  5. PT United Tractors Tbk (UNTR) Rp85,17 miliar
  6. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) Rp59,01 miliar
  7. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Rp46,74 miliar
  8. PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) Rp33,16 miliar
  9. PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) Rp29,16 miliar
  10. PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) Rp19,33 miliar

Sedang, investor asing mencatatkan net buy terbanyak pada saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mencapai Rp53,95 miliar. Dengan aksi beli yang besar, saham BBNI menguat 0,71% di posisi Rp4.230/saham.

Penutupan Saham BBNI pada Selasa 25 Februari 2025 (Bloomberg)