Bursa Asia Diprediksi Melemah, Pasar Cemas Akan Ekonomi AS
News
26 February 2025 06:20

Rob Verdonck - Bloomberg News
Bloomberg, Bursa saham di Asia diperkirakan akan mengikuti tren penurunan di Wall Street, setelah laporan terbaru mengenai keyakinan konsumen AS yang mengecewakan kembali memicu kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi terbesar di dunia. Sementara itu, lonjakan permintaan terhadap obligasi AS mendorong imbal hasil Treasury 10 tahun ke level terendah tahun ini.
Kontrak berjangka menunjukkan potensi penurunan di Tokyo dan Sydney, sementara Hong Kong diprediksi mengalami kenaikan. Indeks S&P 500 ditutup pada level terendah dalam lima minggu, sementara indeks saham megakorporasi mengalami koreksi lebih dari 10% dari puncaknya. Saham-saham spekulatif mengalami tekanan jual terbesar, dengan Bitcoin yang turun 6% dan menyeret dana exchange-traded fund (ETF) berbasis kripto ke zona merah.
Keyakinan konsumen AS tercatat mengalami penurunan terbesar sejak Agustus 2021 akibat kekhawatiran terhadap prospek ekonomi secara keseluruhan. Data ini mengikuti sejumlah laporan negatif dari sektor ritel, jasa, dan perumahan. Meskipun tekanan inflasi masih tinggi, kondisi ini membuat investor semakin yakin bahwa bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga tahun ini.
"Pasar tampaknya masih lebih khawatir terhadap pertumbuhan ekonomi dibandingkan inflasi," kata Chris Verrone dari Strategas.