Dylan Sloan - Bloomberg News

Bloomberg, Kekayaan bersih Elon Musk turun sebesar US$22,2 miliar (sekitar Rp362,6 triliun) pada Selasa (25/02/2025), menandai penurunan harian terbesar keempat yang pernah ia alami. Kemerosotan ini terjadi di tengah meningkatnya skeptisisme pasar terhadap rencana tarif perdagangan dan upaya pemotongan anggaran federal oleh pemerintah.

Tesla Inc, yang menyumbang lebih dari setengah total kekayaan Musk, menjadi salah satu perusahaan yang paling terpukul setelah laporan menunjukkan penjualan Tesla di Eropa anjlok hampir 50% pada Januari. Penurunan ini terjadi di tengah merosotnya popularitas Musk di kawasan tersebut setelah ia semakin terlibat dalam politik domestik. Saham Tesla anjlok 8,4% di New York, menjatuhkan nilai pasarnya ke bawah US$1 triliun untuk pertama kalinya sejak 7 November.

Kebijakan utama pemerintahan Donald Trump, termasuk pemotongan anggaran federal dan tarif perdagangan, sejauh ini belum menghasilkan lonjakan pasar saham seperti yang dijanjikan dalam kampanyenya. Indeks S&P 500 turun 3,1% dalam empat hari perdagangan terakhir, sementara Indeks Magnificent 7, yang melacak tujuh raksasa teknologi, masuk ke zona koreksi pada Selasa.

Sebagai kepala Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE), Musk memimpin upaya pemotongan anggaran federal. Situs web departemen itu mengklaim telah menghemat sekitar US$65 miliar, atau kurang dari 1% dari anggaran federal 2024, meskipun beberapa data menunjukkan jumlahnya lebih kecil.