Logo Bloomberg Technoz

Tak hanya ekspor, nilai impor pun mengalami penurunan sebesar US$ 4,11 miliar atau turun sekitar 27,11%. Meski mengalami penurunan, Imam mengatakan, neraca perdagangan Indonesia dan China masih mengalami surplus sebesar US$ 479 juta.

Imam menegaskan, salah satu faktor nilai ekspor menurun pada bulan April 2023 disebabkan karena waktu libur yang cukup panjang di momen perayaan Idul fitri.

"Ini merupakan salah satu penyebab dari menurunnya, nilai eksplor kalau kita lihat pola perdangangan indonesia dari tahun ke tahun disebabkan oleh waktu libur yang dilakukan di indonesia sehinga aktivitas ekspor ini akan berpengaruh," tutupnya.

Sebelumnya Purchasing managers' index (PMI) manufaktur China pada April tercatat sebesar 49,2, turun dari bulan sebelumnya 51,9 dan berada di level terendah sejak Desember 2022.

PMI menggunakan angka 50 sebagai ambang batas. Di bawahnya berarti kontraksi, sementara di atasnya adalah ekspansi. Kendati demikian terkait dengan penurunan PMI China, BPS memandang perlunya kajian lebih dalam.

"Apakah adanya penurunan PMI memengaruhi kinerja perdagangan Indo-Tiongkok. Maka, pihak terkait perlu melakukan kajian yang lebih mendalam," tegasnya.

Setelah China, negara tujuan ekspor Indonesia terbesar lainnya yakni  Amerika Serikat dengan nilai US$ 1,57 miliar atau 8,73% kemudian. Kemudian posisi tersebut diikuti oleh India yang mencapai US$1,54 miliar atau 8,57%. Sementara ekspor ke Jepang mencapai US$1,40 miliar dengan persentase senilai 7,75%.

(sda/evs)

No more pages