Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz Podcast - TechnoZone

Fase Hepi-Hepi Berakhir, Investor Dorong Startup Perkuat Fondasi

Redaksi
26 February 2025 12:45

Budidaya tambak hasil kolaborasi dengan eFishery dalam pemberian pakan otomatis. (Jeoffrey Guillemard/Bloomberg)
Budidaya tambak hasil kolaborasi dengan eFishery dalam pemberian pakan otomatis. (Jeoffrey Guillemard/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Babak baru hasil pennyelidikan perusahaan rintisan atau startup berbasis agritech, eFishery, mencerminkankondisi yang jauh lebih buruk daripada yang mereka duga sebelumnya.

eFishery adalah anomali, pasalnya perusahaan akuakultur yang berhasil menjadi startup unicorn ini, banyak didukung oleh para investor kakap termasuk SoftBank Group Corp. dan Temasek Holdings Pte. Namun, dugaan penipuan sistematis atas laporan kinerja dan pendapatan keuangan perusahaan, yang melibatkan pendiri sekaligus CEO Gibran Huzaifah, menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor terkait keberlanjutan model bisnis perusahaan yang berbasis valuasi. 

Valuasi adalah proses untuk menentukan nilai suatu aset, perusahaan, atau bisnis. Valuasi dapat dilakukan untuk berbagai jenis aset, seperti saham, obligasi, properti, barang, dan layanan. 

Berkaca pada kasus eFishery, perhatian para investor startup justru kini bergeser meninggalkan konsep valuasi yang pada beberapa kasus terbukti secara sengaja dilebih-lebihkan. Tubagus Syailendra, CEO startup yang juga bergerak di bidang Agrikultur, Chickin, lanskap industri startup tidak lagi sama. 

Pada awalnya, pendiri sebuah startup menikmati fase honeymoon saat suku bunga global, terutama di Amerika Serikat, berada di titik rendah.  Namun, dengan meningkatnya biaya dana (cost of capital), validasi terhadap nilai uang menjadi lebih ketat, kemudian, startup yang tidak memiliki dasar bisnis kuat kini mulai menghadapi tekanan besar.