Bloomberg Technoz, Jakarta - Terjadi transaksi tutup sendiri atau crossing saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) dan PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) kemarin, Senin (25/2/2025).
Berdasarkan informasi di pasar, Sovereign wealth fund (SWF) asal Singapura, Government of Singapore Investment Corporation (GIC), dikabarkan berada di balik transaksi tersebut.
Berdasarkan data pasar, terjadi transaksi atas 4,29 miliar saham EMTK kemarin, di harga Rp400/saham. Sehingga, nilai transaksinya mencapai Rp1,7 triliun.
Transaksi itu diskon, mengingat harga saham EMTK kemarin diperdagangkan di kisaran Rp620-Rp650 per saham.
Kemudian, transaksi saham BUKA melibatkan 9,74 miliar saham di harga Rp138/saham. Sehingga, total nilai crossing saham BUKA mencapai Rp1,4 triliun.
Transaksi tersebut juga dilakukan di harga diskon. Harga saham BUKA kemarin bergerak di kisaran Rp145-Rp155 per saham.
Bloomberg Technoz telah mencoba menghubungi manajemen kedua perusahaan untuk mengkonfirmasi siapa di balik transaksi tersebut. Belum ada tanggapan hingga berita ini diturunkan.
Namun, informasi di pasar mengaitkan jika GIC menjadi pihak di balik crossing saham EMTK dan BUKA. Ini berdasarkan kemiripan jumlah saham GIC di kedua emiten tersebut.
Sementara, berdasarkan data Bloomberg, Selasa (25/2/2025), GIC masih tercatat sebagai pemegang 4,29 miliar saham EMTK. Melalui Archipelago Investments, GIC juga masih tercatat sebagai pemegang 9,74 miliar saham BUKA.
Berikut 10 pemegang saham terbesar EMTK dan BUKA berdasarkan data Bloomberg.
Elang Mahkota Teknologi (EMTK)
- Eddy K. Sariatmadja 13,44 miliar saham
- Suwarto Susanto 7,12 miliar saham
- Adikarsa Sarana 6,4 miliar saham
- Anthoni Salim 5,51 miliar saham
- Yauri Piet 4,98 miliar saham
- GIC 4,29 miliar saham
- Prima Visualindo 3,8 miliar saham
- Raden Sariatmadja 3,04 miliar saham
- Vanguard Group 956,15 juta saham
- Elang Mahkota Teknologi 243,95 juta saham
Bukalapak (BUKA)
- Kreatif Media Karya 25,38 miliar saham
- Elang Mahkota Teknologi 10,68 miliar saham
- Archipelago Investments 9,74 miliar saham
- Achmad Zaky 4,45 miliar saham
- New Hope 3,26 miliar saham
- Muhamad Fajrin 2,72 miliar saham
- Batavia Incubator 2,55 miliar saham
- Vanguard Group 2,48 miliar saham
- Nugroho Herucahyono 2,14 miliar saham
- UBS AG 1,91 miliar saham
(red)