Dia memaparkan sektor terkait dengan pendorong konsumsi masih akan bagus. Tapi akselerasinya membutuhkan katalis baru kalau ingin mendorong daya beli masyarakat lebih kuat. Kuncinya adalah investasi langsung asing atau foreign direct investment (FDI) masuk ke sektor - sektor yang banyak menyerap lapangan kerja terutama manufaktur. Kalau bisa masuk ke sana tentunya daya beli masyarakat akan lebih kuat lagi.
Selain itu, kebijakan dan program pemerintah dapat memberikan daya ungkit terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sejumlah sektor seperti properti, transportasi, logistik, makanan, minuman, hingga kemasan diproyeksi akan terdorong kebijakan pemerintah, sehingga dapat menjadi katalis pertumbuhan ekonomi nasional. Terdapat juga potensi tambahan likuiditas berkat kebijakan Devisa Hasil Ekspor.
“Tentu yang berhubungan dengan properti, perumahan, ini kan banyak sekali subsektornya yang berkaitan dengan itu, diperkirakan akan bergerak positif. Kemudian ada sektor makanan minuman serta subsektor turunannya, termasuk sektor transportasi, logistik, packaging, kemasan itu juga akan terpengaruh positif,” kata David.
(lav)