Logo Bloomberg Technoz

Analisis Peraih Nobel Ekonomi soal Angka Kelahiran Korsel Rendah

Dinda Decembria
25 February 2025 10:40

Ilustrasi Kehidupan Korea Selatan (Envato)
Ilustrasi Kehidupan Korea Selatan (Envato)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Korea Selatan merupakan salah satu negara dengan angka kelahiran yang rendah. Menurut penelitian baru oleh ekonom pemenang Nobel Claudia Goldin, di Korea Selatan salah satu penyebabnya karena wanita menghabiskan waktu hampir tiga jam lebih banyak per hari untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga dari pada pria.

Ketidakseimbangan yang parah di rumah, adalah salah satu alasan utama mengapa angka kelahiran negara itu anjlok ke level terendah di dunia.

Dalam makalah terbarunya yang diterbitkan Desember lalu, "Bayi dan Ekonomi Makro." Ia meneliti mengapa beberapa negara mengalami tingkat kesuburan stabil pada sekitar 1,6 kelahiran per wanita.

Sementara negara lain, termasuk Korea Selatan, Jepang, dan Italia — telah turun ke tingkat "terendah dari yang terendah", di bawah 1,3. Sementara pembangunan ekonomi telah mengubah tenaga kerja di seluruh dunia, ia menemukan bahwa di beberapa negara, peran gender tradisional di rumah telah berubah terlalu lambat.

Korea Selatan adalah contoh paling mencolok yang disorot dalam makalah tersebut. Angka kelahirannya hanya 0,72 pada tahun 2023, jauh di bawah tingkat penggantian sebesar 2,1.