Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank/BNII) mencatatkan laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 2024 sebesar Rp 1,1 triliun. Angka ini tercatat mengalami penurunan sebesar 38% dibandingkan pada 2023 lalu yang tercatat sebesar Rp 1,79 triliun.

Demikian dikutip dari laporan keuangan perusahaan pada Selasa (25/2/2025).

Beban bunga tetap tinggi, sehingga menyebabkan Pendapatan Bunga Bersih (Net Interest Income/NII) turun 1,8%. Margin Bunga Bersih (Net Interest Margin/NIM) terkontraksi sebesar 59 bps menjadi 4,4%.

Maybank juga mencatatkan kenaikan beban pencadangan di 2024 yang mencapai Rp 1,35 triliun atau naik 27% dari 2023 lalu. Dengan kenaikan pencadangan, Rasio Non-Performing Loan/NPL konsolidasian membaik menjadi 2,7% (gross) dan 1,4% (net) pada Desember 2024 dari 2,9% (gross) dan 1,9% (net) pada Desember 2023.

Selama 2024, pertumbuhan kredit Maybank tercatat sebesar 10% di seluruh segmen inti menjadi Rp127,58 triliun pada 31 Desember 2024 dari Rp116,00 triliun tahun sebelumnya.

Pendapatan Bunga (Interest Income) naik 10% seiring dengan pertumbuhan saldo kredit dan komposisi aktiva produktif yang lebih baik. 

Pendapatan fee-based naik sebesar 5,8% menjadi Rp2,15 triliun dari Rp2,04 triliun ditopang oleh pendapatan fees dari asset recovery yang dibukukan hampir dua kali lipat, serta kontribusi dari bisnis pembiayaan otomotif roda dua anak usaha dan pendapatan biaya terkait layanan Premier banking (Wealth Management).

 Demikian juga, pendapatan fee-based ini telah mengimbangi penurunan pendapatan fees transaksi Global Market.

Simpanan Nasabah naik 3,0% menjadi Rp119,00 triliun dari Rp115,50 triliun, didorong pertumbuhan Giro dan Tabungan (CASA) sebesar 6,6%.

Pada Desember 2024, rasio Loan to Deposit/LDR Bank saja berada pada level 89,8% dan Liquidity Coverage Ratio/LCR Bank saja berada pada level yang sehat yaitu 189,0%, jauh di atas persyaratan regulasi sebesar 100%. Net Stable Funding Ratio/NSFR Bank saja berada pada level 109,8%.

Rasio Kecukupan Modal (CAR) tetap kuat di level 25,6% dan rasio CET1 di level 24,4% dengan total modal Rp30,26 triliun pada akhir Desember 2024.

Presiden Direktur Maybank Indonesia, Steffano Ridwan mengatakan Maybank Indonesia telah menutup tahun 2024 dengan prospek yang menjanjikan, ditandai dengan pertumbuhan kredit yang sehat di seluruh segmen inti. Pertumbuhan ini membuka jalan bagi momentum pertumbuhan yang lebih kuat ke depan. 

Profitabilitas Bank tetap menjadi fokus untuk tahun mendatang, dengan tetap menjalankan prinsip kehati-hatian dalam menjaga kualitas serta pengelolaan aset.

“Upaya berkesinambungan Maybank Indonesia untuk memperkuat posisinya kembali di segmen nonritel tercermin dari pertumbuhan signifikan pada portofolio pembiayaan Komersial dan UKM. 

Demikian pula dengan pembiayaan Korporasi yang menyasar pada entitas lokal besar telah secara konsisten mendorong pertumbuhan yang kuat dan berkontribusi terhadap pendapatan Bank secara keseluruhan,” kata Steffano.

(red)

No more pages