Logo Bloomberg Technoz

Selain merestrukturisasi tenaga kerja, Starbucks juga memangkas beberapa minuman yang kurang populer dari menu di AS. Langkah ini bertujuan menyederhanakan operasi dan mempercepat layanan kepada pelanggan.

Per September lalu, Starbucks memiliki 211.000 karyawan di AS, dengan 95% di antaranya bekerja di lebih dari 10.000 toko milik perusahaan, sementara sisanya berada di posisi korporat dan peran lainnya. Proporsi serupa juga berlaku untuk karyawan Starbucks di luar AS, yang berjumlah 150.000 orang.

PHK ini tidak berdampak pada karyawan yang bekerja di kedai kopi, pergudangan, manufaktur, distribusi, maupun operasional pemanggangan biji kopi.

Karyawan yang terkena PHK akan tetap menerima gaji dan tunjangan hingga 2 Mei. Setelah itu, mereka akan mendapatkan pesangon berdasarkan masa kerja, serta dukungan transisi karier dan bantuan lainnya.

Starbucks juga mengumumkan bahwa beberapa ratus posisi yang saat ini kosong dan belum terisi akan dihapus sebagai bagian dari restrukturisasi.

"Saya memahami bahwa ini adalah berita yang sulit," kata Niccol dalam pengumumannya. "Namun, kami percaya ini adalah perubahan yang diperlukan untuk memastikan kesuksesan Starbucks di masa depan."

Saham Starbucks naik kurang dari 1% pada pukul 9:50 pagi. Saham tersebut naik hampir 17% dalam 12 bulan terakhir hingga penutupan hari Jumat, dibandingkan dengan kenaikan sekitar 18% untuk Indeks S&P 500.

Kebijakan Kembali ke Kantor

Mulai tahun ini, Starbucks akan mewajibkan karyawan dengan jabatan wakil presiden ke atas untuk bekerja dari kantor pusat di Seattle atau Toronto setidaknya tiga hari dalam seminggu. Sementara itu, karyawan dengan jabatan direktur ke bawah masih diperbolehkan bekerja dari jarak jauh, meskipun sebagian besar perekrutan di masa depan akan mengutamakan kandidat yang bersedia bekerja di dua kota tersebut.

Niccol, yang sebelumnya menjabat sebagai CEO Chipotle Mexican Grill Inc, telah bergerak cepat dalam melakukan perubahan di Starbucks. Ia mengembalikan bar kondimen di toko-toko dan memperketat kebijakan hanya melayani pelanggan yang membayar.

Selain itu, Niccol juga membatalkan beberapa perubahan kepemimpinan yang dilakukan pendahulunya dan mempertegas kebijakan kembali ke kantor. Bloomberg News melaporkan bahwa karyawan yang tidak memenuhi aturan kerja tiga hari di kantor bisa menghadapi pemutusan hubungan kerja.

Namun, kebijakan ini menuai kritik karena Niccol sendiri tetap tinggal di California dan menggunakan jet korporat Starbucks untuk bepergian ke kantor pusat di Seattle. Menanggapi kritik tersebut, Starbucks menegaskan bahwa Niccol akan menghabiskan sebagian besar waktunya di Seattle atau mengunjungi toko-toko perusahaan.

(bbn)

No more pages