David Hellier - Bloomberg News
Bloomberg, Manchester United akan memangkas hingga 200 pekerjaan, termasuk merampingkan kantor mereka di London, dalam upaya mengakhiri lima tahun berturut-turut mengalami kerugian dan kembali ke jalur keuntungan.
Langkah ini diumumkan hanya beberapa hari setelah miliarder Jim Ratcliffe merayakan satu tahun kepemilikannya sebagai pemegang saham klub. Pemangkasan ini juga menyusul 250 PHK tahun lalu, yang mengurangi jumlah karyawan dari lebih dari 1.150 staf. Selain itu, klub terus memangkas berbagai fasilitas untuk karyawan, termasuk mengakhiri makan siang gratis di Old Trafford demi menghemat lebih dari £1 juta per tahun.
"Kami telah mengalami kerugian selama lima tahun berturut-turut," kata CEO Manchester United, Omar Berrada. "Ini tidak bisa berlanjut. Dua prioritas utama kami sebagai klub adalah meraih kesuksesan di lapangan untuk para penggemar serta meningkatkan fasilitas. Kami tidak bisa berinvestasi dalam hal-hal tersebut jika terus merugi."
Ratcliffe sendiri telah menggelontorkan US$1,5 miliar untuk mengakuisisi hampir sepertiga saham Manchester United. Namun, dalam setahun pertama sebagai pemegang saham, performa klub justru terburuk sejak 1980-an, dengan kerugian lebih dari £100 juta serta ancaman utang besar yang harus segera diselesaikan.
Sebagai bagian dari restrukturisasi, staf akan dipindahkan dari Old Trafford ke pusat latihan Carrington, yang saat ini tengah dalam tahap modernisasi. Selain itu, kehadiran klub di kantor London akan dikurangi, termasuk beberapa eksekutif senior yang sebelumnya berbasis di sana. Kini, seluruh jajaran pimpinan klub akan berbasis di Manchester, termasuk Marc Armstrong, yang akan mulai bertugas Senin mendatang sebagai Chief Business Officer setelah sebelumnya bekerja di Paris Saint-Germain.
Manchester United juga akan memotong besaran bonus yang diberikan kepada karyawan tahun ini dan menggantinya dengan skema baru yang lebih bergantung pada performa klub, baik di lapangan maupun dari sisi finansial.
Saat ini, Manchester United tengah menjalani salah satu musim terburuk dalam sejarahnya, berada di peringkat ke-15 di klasemen Premier League.
(bbn)