Dalam perjalan karirinya, atau bahkan sebelum diusulkan memimpin XLSmart, Rajeev menjabat sebagai Managing Director & CEO Robi Axiata, operator telekomunikasi terbesar di Bangladesh.

Mengutip dari berbagai sumber dan LinkedIn-nya, di bawah kepemimpinan Rajeev pada 2024, Robi Axiata mencatatkan laba tertinggi sepanjang sejarah sebesar TK 703 crore (sekitar Rp94,3 triliun), meningkat 119% dibanding tahun sebelumnya.
Dia juga memiliki pengalaman sebagai CEO Ooredoo Myanmar selama 3,5 tahun (2019-2022). Saat memimpin di Ooredoo Myanmar, Rajeev berhasil meluncurkan jaringan 4G pertama di negara tersebut, serta memperluas basis pelanggan hingga 50%, dan meningkatkan pendapatan sebesar 30%.
Lebih jauh lagi, Rajeev pernah menjabat sebagai Chief Commercial Officer (CCO) Airtel Africa (2017-2019). Sebagai operator telekomunikasi terbesar kedua di Afrika, ia bahkan diketahui mengelola operasi di 15 negara dengan total pendapatan mencapai US$2,5 miliar per tahun.
Adapun untuk pengalaman lainnya, Rajeev juga pernah berkarier di Grameenphone, Telenor, Vodafone, Hutchison Telecom, dan Asian Paints.
"Saya memiliki keahlian domain di sektor telekomunikasi, digital, dan layanan keuangan seluler, dan pemahaman mendalam tentang pasar negara berkembang," ungkap Rajeev.
"Saya bersemangat untuk menciptakan dampak positif pada masyarakat dan lingkungan, serta menumbuhkan budaya keberagaman, inklusi, dan kolaborasi dalam organisasi. Saya menantikan untuk bekerja dengan para profesional berbakat dan termotivasi yang memiliki visi dan nilai-nilai yang sama dengan saya," pungkasnya.
Sekadar catatan, EXCL dan FREN akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dalam waktu dekat. Rencana kegiatan RUPS ini akan menjadi perhatian investor yang menunggu kepastian rencana penggabungan kedua entitas perusahaan.
Berdasarkan kesepakatan pada 11 Desember 2024, FREN akan melebur ke dalam EXCL, yang akan menjadi surviving entity. Kini, restu pemegang saham menjadi faktor kunci untuk menuntaskan transaksi besar ini.
Smartfren telah mengumumkan akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 25 Maret 2025. Sementara itu, XL Axiata juga akan menggelar RUPSLB pada tanggal yang sama.
Dengan merger yang telah disepakati, investor dan pelaku pasar menanti apakah rapat ini akan menjadi forum untuk menyelesaikan detail teknis, termasuk persetujuan akhir dari pemegang saham, mekanisme integrasi, serta implikasi bisnis pasca-merger.
(wep)