Pengungkapan ini dilakukan beberapa hari setelah Trump dan Chief Executive Officer (CEO) Apple, Tim Cook, bertemu di Oval Office.
“Dia menginvestasikan ratusan miliar dolar,” kata Trump setelah pertemuan minggu lalu. Ia menyiratkan bahwa Apple berinvestasi secara lokal karena tidak ingin membayar tarif. Trump telah mengancam akan mengenakan pajak tambahan sebesar 10% untuk barang-barang yang diimpor dari China, lokasi Apple memproduksi sebagian besar iPhone dan produk lainnya. Namun, ia telah menukar investasi di AS dengan keringanan di masa lalu.
Trump menulis dalam sebuah posting pada hari Senin di jejaring sosialnya, Truth Social, bahwa Apple melakukan investasi tersebut karena “percaya pada apa yang kami lakukan.” Apple tidak mengatakan apakah investasi baru ini sudah berjalan sebelum kemenangan Trump.
“Kami optimis akan masa depan inovasi Amerika, dan kami bangga membangun investasi kami di Amerika yang sudah berlangsung lama dengan komitmen senilai US$500 miliar ini untuk masa depan negara kita,” kata Cook dalam sebuah pernyataan.
“Kami akan terus bekerja sama dengan orang-orang dan perusahaan-perusahaan di seluruh negeri ini untuk membantu menulis babak baru yang luar biasa dalam sejarah inovasi Amerika.”
Selama masa pemerintahan pertama Trump, Cook berhasil mempengaruhi Trump untuk membebaskan iPhone dari tarif dengan berargumen bahwa pajak tersebut akan menguntungkan para pesaingnya seperti Samsung Electronics Co yang berbasis di Korea Selatan.
Apple juga membuat beberapa pengumuman selama masa jabatan pertama Trump tentang investasi AS dan memuji Trump dengan memproduksi Mac Pro di Texas meskipun komputernya sudah diproduksi di sana sejak 2013.
Pada bulan Januari, Cook adalah salah satu dari beberapa CEO perusahaan teknologi AS yang menghadiri pelantikan Trump di Washington. Ia juga bertemu dengan Trump di Mar-a-Lago Club milik presiden di Palm Beach, Florida, setelah kemenangannya dalam pemilu di bulan November.
Apple mengatakan bahwa mereka, bersama dengan Foxconn Technology Group, akhir tahun ini akan mulai memproduksi server yang mendukung komponen cloud Apple Intelligence — sebuah sistem yang disebut Private Cloud Compute - di Houston. Hal ini menandai relokasi, setidaknya untuk beberapa produksi, dari luar negeri. Tahun depan, fasilitas seluas sekitar 23.000 meter persegi untuk produksi tersebut akan dibuka di kota tersebut.
Server Private Cloud Compute menggunakan cip seri M canggih yang sudah ada di komputer Mac milik perusahaan. Namun, cip itu sendiri terus diproduksi di Taiwan.
Apple juga akan memperluas kapasitas pusat data di Arizona, Oregon, Iowa, Nevada, dan North Carolina, semua negara bagian yang memiliki kapasitas Apple. Perusahaan mengkonfirmasi bahwa produksi massal cip telah dimulai di fasilitas Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. (TSMC) di Arizona bulan lalu. Bloomberg News baru-baru ini melaporkan bahwa pabrik tersebut membuat cip untuk beberapa Apple Watch dan iPad.
Apple mengatakan bahwa 20.000 pekerjaan tambahan tersebut akan berfokus pada penelitian dan pengembangan, teknik silikon, dan AI. Apple membuka apa yang disebutnya sebagai akademi manufaktur di Detroit, di mana mereka akan membantu perusahaan-perusahaan kecil dalam bidang manufaktur.
Apple juga sudah mengoperasikan sebuah akademi untuk pengembang aplikasi di kota tersebut. Perusahaan ini juga menggandakan dana manufakturnya di AS menjadi US$10 miliar.
Saksikan video Bloomberg Technoz Podcast - TechnoZone yang bertajuk "Ini Indonesia Bos, Siapa Butuh Apple iPhone 16?" di Bloombergtechnoz.com bersama Host Pandu Sastrowardoyo, Co-Host Whery Enggo Prayogi dan Narasumber Nailul Huda, Ekonom Center of Economics and Law Studies (Celios) dan Ibro Kumar Tech Reviewer.
(bbn)

































