Warganet di platform X merasa khawatir, Danantara akan menjadi tempat pencucian uang para pejabat negara. Bahkan, mereka beramai-ramai menuliskan hashtag #IndonesiaGelap dan #TolakDanantara yang makin digaungkan.
Terkait itu, Royke mengatakan aksi ajakan penarikan dana tersebut tidak terjadi pada BNI. Ia menilai aksi tersebut hanya rumor belaka, dan selama ini tidak terjadi.
“Nggak ada. BNI nggak ada, nggak ada. Itu hanya orang rumor saja bikin. Menurut saya sih enggak,” ucap Royke.
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan penarikan uang dari bank BUMN tak perlu dilakukan, sebab Danantara telah dijamin dapat diaudit serta diawasi oleh berbagai pihak, dan dipastikan menjalankan tugasnya secara transparan.
“Ga usah. Tadi karena bisa diaudit dengan siapa saja katanya. Artinya transparansi akan tetap didorong. Jadi orang-orang ga perlu narik dana dari perbankan,” kata Purbaya kepada awak media, di Istana Negara, Senin (24/2/2025).
Purbaya menegaskan bahwa Danantara akan mengedepankan aspek transparansi dalam menjalankan tugasnya. Berbagai dugaan yang sebelumnya disangkakan kepada Danantara, menurutnya juga telah dibantah oleh Presiden Prabowo Subianto.
Selain itu, kata dia, bank-bank BUMN juga dijamin oleh LPS sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dengan dana yang disimpan pada bank plat merah.
“Saya cukup kaya menjamin dana mereka jadi ga perlu narik dana dari bank gitu. Jadi biasa aja business as usual, karena ini akan dikelola profesional dan transparan dari pidato tadi ya. Sebelumnya kan simpang siur,” tegas dia.
(azr/spt)