Untuk kredit investasi misalnya, hampir semua lapangan usaha mencatat perlambatan pertumbuhan. Perlambatan terutama karena penyaluran kredit investasi yang lesu di sektor listrik, gas dan air bersih (18,3%), konstruksi (10,9%, juga industri pengolahan dan sejenisnya (7,4%), serta sektor perdagangan, hotel dan restoran (9,1%).
Sedangkan penyaluran kredit investasi di sektor pertambangan dan penggalian tumbuh paling besar pada Januari (35,8%).
Untuk kredit konsumsi, pertumbuhan terlihat melambat untuk jenis kredit kendaraan bermotor (7%) dan kredit multiguna (10,4%). Sedangkan kredit pemilikan rumah masih tumbuh lebih tinggi pada Januari (10,8%).
Kredit modal kerja keluar sebagai satu-satunya yang tidak melambat pertumbuhannya pada Januari lalu, terutama disumbang permintaan dari sektor pengangkutan dan komunikasi (20,6%) serta sektor perdagangan, hotel dan restoran (2,8%).
Melihat khusus pada penyaluran kredit properti, tercatat pada Januari lalu pertumbuhan KPR dan KPA masih positif mencapai 10,8% lebih tinggi dibanding akhir tahun 10,1%.
Namun, untuk kredit konstruksi dan real estate, masih lesu dengan pertumbuhan masing-masing hanya 0,1% dan 5,6% pada awal tahun.
Pada awal 2025, laju kredit segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) juga melambat dengan pertumbuhan hanya 2,5% setelah pada akhir tahun tumbuh 3%.
Bahkan untuk jenis kredit mikro mencatat kontraksi pertumbuhan sebesar -0,1% setelah pada bulan Desember masih tumbuh positif 0,8%.
Untuk jenis kredit menengah juga tumbuh melambat hanya 1,1%. Hanya kredit segmen kecil saja yang melaju lebih kencang dengan pertumbuhan 7,2%.
Nasabah Individu Tarik Dana
Pada Januari, Bank Indonesia mencatat, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) di perbankan tumbuh lebih tinggi dibanding akhir tahun, mencapai 5,3% atau menjadi sebesar Rp8.599.4 triliun.
Pertumbuhan positif DPK terutama disokong oleh nasabah korporasi dengan kenaikan 14,2%.
Namun, nasabah perorangan memperlihatkan kontraksi hingga 2,6%, makin dalam dibanding akhir tahun lalu yang tercatat tumbuh negatif 2,1%.
Nasabah perorangan terindikasi terus menguras dana mereka di produk giro yang pada Januari terkontraksi pertumbuhannya hingga 50,7%. Sementara di produk simpanan berjangka atau deposito, nasabah perorangan juga ditengarai terus menarik dananya sehingga terjadi kontraksi pertumbuhan 6,8% pada Januari.
Pada saat yang sama, pertumbuhan tabungan tetap, cuma 4,8% pada Januari di kelompok nasabah perorangan.
BI juga melaporkan, suku bunga simpanan berjangka di perbankan untuk tenor pendek 3 bulan dan 6 bulan meningkat pada Januari masing-masing kini di angka 5,57% dan 6,01%.
Di sisi lain, bunga kredit di perbankan masih stabil, dengan rata-rata tertimbang di kisaran 9,2% pada Januari.
(rui/aji)