Logo Bloomberg Technoz

Danantara Sah, Ada Potensi Investasi Pensiun PLTU hingga Solar PV

Mis Fransiska Dewi
24 February 2025 12:10

Presiden RI meluncurkan Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara Danantara Indonesia (24/2/2025). (Bloomberg Technoz/Azura Yumna)
Presiden RI meluncurkan Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara Danantara Indonesia (24/2/2025). (Bloomberg Technoz/Azura Yumna)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Indonesia dinilai berpotensi mendapatkan investasi di sektor pengembangan energi baru terbarukan (EBT), pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), hingga solar photovoltaic (PV) melalui Danantara yang bakal mengendalikan aset BUMN senilai US$900 miliar.

Dalam kaitan itu, Center of Economic and Law Studies (Celios) berpandangan investasi transisi energi mendapatkan angin segar dari Danantara setelah PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN tidak memiliki anggaran untuk sejumlah proyek transisi.

Direktur Eksekutif Celios Bhima Yudhistira menyebut rencana investasi dari Uni Emirat Arab (UEA) lewat Danantara dapat mempercepat proyek transisi energi, seperti pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang dibangun di sejumlah danau, baterry energy storage system (BESS) untuk penyimpanan EBT, hingga pensiun dini PLTU.

“Arab Saudi juga tertarik sebenarnya masuk ke investasi battery storage untuk penyimpanan energi terbarukan dan juga mungkin Danantara bisa dimanfaatkan untuk skema pemensiunan dini PLTU batu bara. Selama ini kan memang kalau PLN melakukan sendiri terlalu berat. Maka, bisa dibantu dengan skema Danantara ini,” kata Bhima saat dihubungi, Senin (24/2/2025).

Pagi ini, Presiden Prabowo Subianto meresmikan BPI Danantara atau yang memiliki nama resmi Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara, sebagai mandat dari Undang-undang No. 1/2025 tentang Perubahan Ketiga atas UU No. 19/2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN).