Bloomberg Technoz, Jakarta – Gangguan produksi yang berujung pada risiko penutupan operasi smelter pirometalurgi senilai US$3 miliar milik PT Gunbuster Nickel Indonesia (GNI) di Morowali Utara dinilai bisa memengaruhi program hilirisasi nikel andalan pemerintah.

Direktur Indonesia Mining Association (IMA) Djoko Widayanto mengatakan masalah yang terjadi pada investor besar China sekelas Jiangsu Delong Nickel Industry Co—induk Gunbuster — bisa berdampak pada proses penghiliran nikel di Tanah Air.

“Namun, dampaknya mungkin berbeda–beda, tergantung pada skala dan reaksi pemerintah serta investor lainnnya,” kata Djoko saat dihubungi, seperti dikutip Senin (24/2/2025).

Djoko mengelaborasi setidaknya akan ada enam dampak yang mungkin terjadi akibat risiko penutupan operasi smelter GNI di Indonesia. 

Pertama, penundaan atau pembatalan proyek hilirisasi. Menurut Djoko, jika pemain besar seperti PT GNI sampai mengalami kesulitan finansial atau bahkan tutup, beberapa proyek yang mereka rencanakan atau sedang berjalan bisa tertunda atau dibatalkan.