Logo Bloomberg Technoz

CEO Danantara Rosan Roeslani mengungkapkan nantinya tidak hanya tujuh BUMN namun seluruh BUMN akan berada di bawah naungan Danantara. Rosan mengatakan tiga faktor setidaknya Danantara akan memberikan dampak positif terhadap Indonesia.

Pertama, menggerakan perekonomian nasional. "Dengan mengelola aset negara secara lebih efisien, Danantara diharapkan dapat meningkatkan kinerja investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8% dalam beberapa tahun ke depan melalui optimalisasi pengelolaan aset ini," kata Rosan di Jakarta.

Rosan juga mengatakan dengan adanya Danantara maka BUMN lebih fleksibel mengelola proyek besar yang nantinya akan membuka lapangan pekerjaan.

"Investasi yang dikelola oleh Danantara di berbagai sektor strategis, seperti infrastruktur dan energi terbarukan, berpotensi menciptakan lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," terangnya.

Kemudian yang ketiga, sambung Rosan, dengan konsolidasi pengelolaan BUMN di bawah satu badan, diharapkan terjadi peningkatan efisiensi dan transparansi dalam operasional BUMN.

"Sehingga mampu memberikan kontribusi lebih besar terhadap perekonomian nasional," terangnya.

Kepala Ekonom Juwai IQI Shan Saeed memberikan pandangannya terkait pembentukan Danantara. Menurutnya, kehadiran Danantara menunjukkan komitmen pemerintah dalam mereformasi ekonomi guna memperkuat pertumbuhan nasional.

Dok. Ist

“Segala sesuatu yang didukung oleh pemerintah akan memberikan suntikan likuiditas dan mengirimkan sinyal positif kepada investor bahwa pemerintah berkomitmen pada reformasi ekonomi untuk mempercepat pertumbuhan negara,” ujar Saeed.

Ia juga optimistis bahwa Indonesia berada di jalur yang tepat untuk menjadi salah satu ekonomi terbesar di dunia dalam 3–5 tahun ke depan.

"Indonesia berada di jalur untuk menjadi salah satu ekonomi terbesar di dunia dalam 3–5 tahun ke depan," kata Saaed dalam wawancaranya.

Selain itu, Saeed menilai Danantara akan berkontribusi dalam penciptaan lapangan kerja serta meningkatkan produktivitas dan efisiensi tenaga kerja pada tingkat makro.

“Pemerintah tampak sangat berkomitmen untuk mengubah prospek ekonomi negara guna meningkatkan standar hidup masyarakat,” tambahnya.

Pemerintah Indonesia telah lama mengkaji model sovereign wealth fund seperti Temasek Holdings di Singapura dan Khazanah Nasional di Malaysia sebagai referensi dalam pengelolaan aset negara. Dengan pembentukan Danantara, pemerintah berharap dapat meningkatkan transparansi dan efisiensi dalam pengelolaan aset, sekaligus menarik lebih banyak investor asing untuk berinvestasi di Indonesia.

Danantara diharapkan dapat mempercepat transformasi ekonomi Indonesia dengan memanfaatkan modal yang lebih besar dan strategi investasi yang lebih terarah. Dengan konsolidasi aset BUMN ke dalam satu badan pengelola, Danantara dapat meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia di tingkat global.

Meskipun banyak harapan besar terhadap Danantara, tantangan seperti tata kelola yang transparan, independensi dari intervensi politik, serta efektivitas dalam menarik investasi tetap menjadi perhatian utama berbagai pihak. Keberhasilan Danantara akan sangat bergantung pada bagaimana lembaga ini dikelola dalam beberapa tahun ke depan.

Sementara itu, JP Morgan sendiri sebelumnya menilai keberadaan Danantara bisa menjadi katalis positif untuk pasar modal.

"Jika eksekusinya baik, bisa dilaksanakan dengan baik, dan tim yang baik juga, Danantara bisa menjadi nilai tambah bagi Indonesia," ujar Heaf of Indonesia Research & Strategy JP Morgan Indonesia Henry Wibowo dalam kegiatan Bloomberg Technoz Outlook 2025, Kamis (20/2/2025).

Dia mencontohkan Korea Selatan yang pemerintahnya belum lama ini mengeluarkan kebijakan untuk mendongkrak perekonomian. Yang menarik, kebijakan ini dilakukan dengan memberikan stimulus di pasar modal.

"Jika Danantara bisa leverage up, misalnya, US$1 miliar-US$3 miliar dipakai untuk support pasar modal, baik itu ekuitaas, obligasi. Saya bisa katakan hal itu membantu mendongkrak pertumbuhan ekonomi kita, jadi katalis ke depannya."

(tim)

No more pages