Logo Bloomberg Technoz

Krisis PT GNI Diduga Akibat Persaingan Ketat Smelter Nikel di RI

Redaksi
24 February 2025 09:20

Konstruksi proyek nikel PT Gunbuster Nickel Industry./dok. GNI
Konstruksi proyek nikel PT Gunbuster Nickel Industry./dok. GNI

Bloomberg Technoz,  Jakarta – Kalangan pakar dan pelaku industri pertambangan menilai gangguan produksi yang mengancam terhentinya operasional PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) kemungkinan besar dipicu oleh ketatnya persaingan smelter nikel pirometalurgi di Indonesia.

Peneliti Senior Departemen Ekonomi Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia Deni Friawan mengatakan kabar gangguan produksi pada PT GNI merupakan konsekuensi bisnis yang wajar, mengingat permintaan China tengah melambat akibat perekonomian yang lesu.

Apalagi, PT GNI merupakan perusahaan smelter yang terafiliasi langsung dengan induknya di China, yaitu raksasa baja nirkarat Jiangsu Delong Nickel Industry Co, yang kolaps akibat isu gagal bayar yang memaksa grup konglomerat tersebut untuk merestrukturisasi utangnya. 

“Di sisi lain, persaingan smelter nikel di Indonesia juga ketat. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral [ESDM] saja bilang izin [produksi bijih nikel] sudah berlebih, sehingga ada ‘moratorium’,” terangnya saat dihubungi, dikutip Senin (24/2/2025). 

Pekerja PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Morowali Utara./dok. GNI

Dari perspektif pelaku industri, Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Industri Pengolahan dan Pemurnian Indonesia (AP3I) Haykal Hubeis mengatakan risiko penutupan smelter PT GNI tidak akan berpengaruh secara keseluruhan terhadap industri smelter nikel di dalam negeri.