Data Ekonomi AS Lemah, Bursa Saham Asia Siap Terkoreksi
News
24 February 2025 06:30

Richard Henderson - Bloomberg News
Bloomberg, Bursa saham di Asia diperkirakan melemah setelah Wall Street mencatat sesi terburuknya tahun ini akibat data ekonomi AS yang mengecewakan. Sementara itu, euro menguat setelah pemilu di Jerman.
Kontrak berjangka indeks saham Australia dan Hong Kong turun, mengindikasikan bahwa saham di kawasan Asia akan mengalami penurunan setelah mencapai level penutupan tertinggi dalam empat bulan terakhir pada Jumat (21/02/2025). Sementara itu, pasar saham Jepang ditutup pada Senin (24/02/2025) karena hari libur nasional.
Penurunan indeks berjangka di Asia mencerminkan sentimen negatif di Wall Street pada akhir pekan lalu. Indeks S&P 500 turun 1,7%, sementara Nasdaq 100 anjlok 2,1% akibat kekhawatiran investor terhadap perlambatan ekonomi serta kemungkinan bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) yang tidak terburu-buru memangkas suku bunga.
Data ekonomi yang dirilis pada Jumat menunjukkan bahwa ekspektasi inflasi jangka panjang konsumen AS meningkat ke level tertinggi dalam hampir tiga dekade. Gubernur The Fed Chicago, Austan Goolsbee, menanggapi data tersebut dengan mengatakan kepada News Nation pada Minggu (23/02/2025) bahwa angka itu "bukan hasil yang baik, tetapi itu hanya data satu bulan. Dibutuhkan setidaknya dua atau tiga bulan untuk melihat tren yang jelas."