Arne Delfs, Michael Nienaber dan Kamil Kowalcze - Bloomberg News

Bloomberg, Pemimpin oposisi konservatif Jerman, Friedrich Merz, berjanji akan segera membentuk pemerintahan baru setelah partainya, CDU/CSU, meraih kemenangan dalam pemilu federal pada Minggu (23/2/2025). Namun, hasil tersebut mengharuskan Merz untuk membentuk koalisi guna memperoleh mayoritas di parlemen.

Berdasarkan estimasi lembaga penyiaran publik ARD, CDU/CSU mendapatkan 28,8% suara, diikuti oleh partai sayap kanan jauh Alternative für Deutschland (AfD) dengan 20,2%. Sementara itu, Partai Sosial Demokrat (SPD) yang dipimpin Kanselir Olaf Scholz hanya meraih 16,2%, menjadi hasil terburuknya sejak Perang Dunia II.

Pemilu ini berlangsung di tengah ketidakstabilan ekonomi Jerman yang mengalami stagnasi, dampak perang Rusia-Ukraina, serta ancaman perang dagang global yang diinisiasi Presiden AS, Donald Trump. Dalam waktu dekat, para pemimpin Uni Eropa akan bertemu untuk membahas situasi pertahanan blok tersebut.

“Tidak ada alternatif yang masuk akal selain segera membentuk pemerintahan Jerman dengan cara yang cepat dan efisien,” ujar Merz dalam debat pada Minggu malam. Ia menargetkan pembentukan koalisi dalam dua bulan ke depan. “Dunia tidak menunggu kita — Eropa menunggu Jerman untuk kembali memainkan peran kepemimpinan yang lebih kuat.”