Logo Bloomberg Technoz

“Meskipun hasil akhirnya tidak jelas, kami unggul dengan selisih besar,” kata Erdogan dalam pidatonya dari balkon markas besar partainya di Ankara.

“Bangsa kita telah menentukan keputusan,” katanya.

Emre Peker, direktur Eropa untuk Grup Eurasia, mengatakan dalam catatan email bahwa hasil pemilu Turki yang digelar Minggu itu menandai kemenangan besar bagi Erdogan.

“Presiden kemungkinan besar akan meningkatkan kekuasaannya yang kuat, kemenangan mengejutkan di parlemen, dan keunggulan petahana untuk mengamankan pemilihan kembali di putaran kedua.” 

Erdogan meruoakan pemimpin terlama di Turkiye. Ia telah membentuk negara anggota NATO itu menjadi kekuatan regional yang memainkan peran yang terus meningkat dari Ukraina hingga Suriah.

Ilustrasi bendera Turki. (Moe Zoyari/Bloomberg)

Dukungan terhadapnya bahkan tetap kuat di sebagian besar wilayah yang dilanda gempa bumi Februari lalu yang menewaskan lebih dari 50.000 orang. Padahal para penyintas dan partai oposisi menuduh pemerintah tidak menanggapi bencana secara memadai.

Namun, keadaan ekonomi yang semakin tidak menentu membuat posisi Erdogan rentan setelah krisis inflasi tahun lalu.

Kilicdaroglu di sisi lain membawa janji untuk memulihkan supremasi hukum, memperbaiki hubungan yang tegang dengan Barat, dan kembali ke ortodoksi ekonomi. Menjelang pemilu hari Minggu, banyak survei menunjukkan Kilicdaroglu unggul atas Erdogan. 

“Jika negara mengatakan harus putaran kedua, kami menghormatinya,” kata Kilicdaroglu pada Senin. “Erdogan tidak bisa mendapatkan hasil yang dia inginkan,” lanjutnya.

Adapun kejutan dari Ogan yang merupakan kandidat ketiga dalam pemilu. Perilaku pemilih Ogan di putaran kedua dapat mengayun ke kedua arah, namun dalam pidato pada Minggu malam, Ogan mengkritik pandangan ekonomi Erdogan yang tidak konvensional dan menahan diri untuk tidak mendukung salah satu dari dua pesaing teratas.

(bbn)

No more pages