Bloomberg Technoz, Jakarta - Analisis terbaru yang dilansir Bloomberg Intelligence menunjukkan, saham di bursa Indonesia keluar sebagai saham dengan harga paling terdiskon di tengah prospek pertumbuhan pendapatan yang masih kuat. Menariknya, hampir seluruh saham dalam indeks LQ45 terdiskon.

“Kami melihat semakin banyak saham-saham yang besar dan likuid dengan cepat berubah menjadi saham yang bernilai. Hampir semua anggota indeks LQ45 kini diperdagangkan setidaknya setengah standar deviasi di bawah kelipatan rata-rata historis yang seharusnya menguatkan peluang bottom fishing," jelas Sufianti, Equity Analyst di Bloomberg Intelligence dalam acara Bloomberg Technoz Economic Outlook 2025 dikutip Minggu (23/2/2025).

Sufiyanti mengungkapkan bahwa valuasi yang sudah murah pada saham-saham di bursa Indonesia, menunjukkan ada potensi kenaikan dengan asumsi terjadi pembalikan rata-rata (mean aversion). Valuasi yang rendah untuk saham di Indonesia saat ini secara historis terkait dengan 30% plus rata-rata 12 bulan return ke depan.

Apabila melihat keterkaitan antara valuasi saham dengan forward return di antara aset ekuitas di emerging market, terlihat bahwa saham-saham di Indonesia memiliki hubungan terkuat di antara dua hal itu berdasarkan analisis regresi yang dilakukan Bloomberg Intelligence.

Bila melihat sektor saham, dengan menimbang semua sisi yang sudah disinggung yaitu prospek pertumbuhan, valuasi serta potensi kenaikan berdasarkan tingkat valuasi saat ini, tiga sektor keluar sebagai yang paling menarik. Yaitu sektor barang konsumsi (consumer staples), sektor komunikasi dan keuangan.

Orientasi Domestik