Logo Bloomberg Technoz

Riwayat Kasus Jiangsu Delong yang Ancam Smelter Gunbuster di RI

Redaksi
24 February 2025 06:40

Kawasan industri nikel di Morowali, Sulawesi Tengah./Bloomberg-Dimas Ardian
Kawasan industri nikel di Morowali, Sulawesi Tengah./Bloomberg-Dimas Ardian

Bloomberg Technoz, Jakarta – Salah satu dari dua investor besar asal China di proyek hilirisasi nikel Indonesia terancam tumbang di negara asalnya, yang berujung pada risiko penutupan operasi anak usahanya di industri smelter Tanah Air.

Investor tersebut tidak lain adalah Jiangsu Delong Nickel Industry, induk dari PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) yang mengoperasikan proyek smelter pirometalurgi berkapasitas besar senilai US$3 miliar di Morowali Utara, Sulawesi Tengah.

Smelter Gunbuster di Morowali Utara dikabarkan telah memangkas produksinya dan hampir tutup total hanya beberapa bulan setelah perusahaan induknya, Jiangsu Delong, kolaps akibat gagal bayar utang.

Gunbuster, menurut sumber Bloomberg, diduga menunda pembayaran pada pemasoknya sehingga tidak bisa memperoleh bijih nikel untuk diolah di smelter-nya. Perusahaan telah menutup semua kecuali beberapa dari lebih dari 20 jalur produksinya sejak awal tahun, kata sumber-sumber yang menolak disebut namanya lantaran isu ini dinilai sensitif.

Kerusuhan di pabrik peleburan nikel PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) Morowali Utara, Sulawesi Tengah menyebabkan 2 korban tewas. Kondisi pada Senin (16/1/2023), pabrik setop beroperasi dan masih dijaga aparat (Sumber: Humas Polda Sulteng)

Selain Gunbuster, Jiangsu Delong diketahui memiliki sejumlah unit bisnis smelter nikel dan pabrik baja nirkarat di Indonesia, seperti PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan PT Obsidian Stainless Steel (OSS) di Konawe dan Sulawesi Tenggara.