Laju Harga Logam Mulia Emas Seminggu Terakhir
Redaksi
23 February 2025 13:00

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga logam mulia emas masih membukukan kenaikan 1,85% dalam skala mingguan, yang menjadikannya mencatatkan rekor jadi 8 pekan beruntun.
Catatan rekor tertinggi harga terbaik sepanjang masa terjadi pekan ini yaitu di kisaran US$2.941,3/troy ons, lebih baik dibandingkan periode sebelumnya US$2.931,6/troy ons.
Berikut pergerakan harga emas sepanjang minggu ini:
-
Senin (17/2/2025), kini harga emas mendekati US$2.902,13/troy ons pada Senin pagi waktu London. Kenaikan pada hari Senin terjadi bahkan setelah indeks 14-day relative strength - yang mengukur kecepatan dan intensitas arah - menunjukkan logam mulia mencapai level overbought dalam beberapa sesi terakhir. Pada 14 Februari harga emas dunia di pasar spot ditutup turun 1,7% menjadi US$2.880,8/troy ons.
-
Selasa (18/2/2024) harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$2.897,8/troy ons. Sejak awal tahun hingga periode tersebut (year-to-date/ytd) harga emas melesat lebih dari 10% karena investor cemas akan kebijakan luar negeri Amerika Serikat (AS) di bawah rezim Presiden Donald Trump. Perang tarif Trump mendorong akumulasi emas sebagai aset yang dipandang aman (safe haven asset).
-
Rabu (19/2/2024) harga emas dunia ditutup di pasar spot US$2.933,5/troy ons. Melonjak 1,18% dari hari sebelumnya di tengah Goldman Sachs Group Inc memperkirakan harga emas pada akhir 2025 bisa mencapai US$ 3.100/troy ons—naik dari proyeksi sebelumnya yaitu US$ 3.000/troy ons—jika ketidakpastian makin tinggi.
-
Kamis (20/2/2024) hanya menguat 0,01% dibandingkan hari sebelumnya menjadi US$2.934,3/troy ons. Harga emas bertahan di level tinggi karena peningkatan ketidakpastian di pasar. Di Amerika Serikat (AS), Presiden Donald Trump menegaskan bakal menerapkan tarif bea masuk yang lebih tinggi bagi impor kendaraan bermotor, semikonduktor, dan obat-obatan. Tarif bisa mencapai 25%.
Harga Emas di Pasar Spot (Sumber: Bloomberg) - Jumat (21/2/2024) harga emas pada pembukaan pasar Asia pagi hari, harga emas menyentuh level US$2.941,26 per troy ounce, tertinggi dalam sejarah. Pada malam harinya emas ditutup menguat 0,19%. Saat itu muncul sentimen bahwa Fed hanya akan menurunkan suku bunga sebanyak dua kali pada tahun 2025. Sebagai instrumen investasi yang tidak memberikan imbal hasil, tingkat suku bunga yang lebih rendah akan menguntungkan emas karena potensi capital gain lebih besar.
Prediksi emas logam mulia minggu depan
Sejumlah dinamika membuat harga emas bertahan di level tinggi. Beberapa faktor yang mendasari adalah:
- Kebijakan perdagangan luar negeri Amerika Serikat (AS)
- Masih dari AS, Trump berencana bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mencoba mengakhiri perang di Ukraina
- Perkembangan nilai tukar dolar AS. Sepanjang pekan ini, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan 6 mata uang utama dunia) melemah tipis 0,06%.
- Komentar Menteri Keuangan AS Scott Bessent, yang menepis spekulasi bahwa pemerintah mungkin akan merevaluasi kepemilikan emas batangannya.
Secara teknikal dengan perspektif mingguan (weekly time frame), emas mantap di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 75,4. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish. Namun waspada, karena RSI di atas 70 berarti sudah jenuh beli (overbought). Sementara indikator Stochastic RSI ada di 100. Sudah paling tinggi, sangat jenuh beli.
Meski pada jumat lalu harga emas logam mulia di pasar spot turun tipis menjadi sekitar US$2.926/troy ons, dari skala mingguan tren positif tetap terjadi bahkan menjadi kenaikan terpanjang sejak tahun 2020. Emas telah mencapai rekor berturut-turut tahun ini, setelah naik 27% pada tahun 2024, di tengah meningkatnya kekhawatiran atas agenda perdagangan dan geopolitik Trump yang mengganggu.