Data mencatat harga sang logam mulia mampu menguat dimana meski pada Jumat (21/2/2025) terjadi pelemahan 0,25% di pasar spot ditutup di US$ 2.934/troy ons. Sepanjang minggu ini, harga emas membukukan kenaikan 1,85% secara point-to-point.
Kenaikan mingguan kembali mencatatkan rekor jadi 8 pekan beruntun. Dalam sebulan terakhir, harga emas melesat 6,49%. Sejak awal 2025 (year-to-date), harga melonjak 11,8%. Emas selalu masuk dalam daftar berita terpopuler.
2. Bos Emiten Emas Hartadinata ‘Terseret’ Kasus Korupsi Taspen

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil beberapa saksi dalam kasus dugaan investasi fiktif di PT Taspen, dimana salah satunya adalah Ferriyadi Hartadinata. KPK menyebut Ferriyadi menjabat Direktur PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), perusahaan perhiasan emas di Indonesia.
Pemanggilan para saksi ini bertujuan untuk mendalami dugaan korupsi terkait penempatan dana investasi PT Taspen sebesar Rp1 triliun pada reksa dana RD I-Next G2 yang dikelola oleh PT Insight Investment Management. Dugaan korupsi ini diperkirakan telah merugikan keuangan negara sekitar Rp200 miliar.
Selain Ferriyadi Hartadinata, terdapat nama-nama macam; Indra Wijaya sebagai Komisaris Utama PT Asuransi Sinar Mas; Agung Cahyadi Kusumo Direktur Utama PT FKS Multi Agro Tbk (FISH); Helmi Imam Satriyono mantan Direktur Keuangan PT Taspen; Lim Aun Seng Komisaris Utama PT FKS Food Sejahtera; Thomas Harmanto Direktur PT Insight Investments Management.
Ferriyadi menjabat Direktur PT Hartadinata Abadi Tbk kini masuk dalam daftar berita terpopuler minggu ini.
3. Kalender Ekonomi: Pengumuman BI Rate, Risalah Rapat The Fed
Sepanjang minggu ini pembaca memerhatikan kelender ekonomi sepekan termasuk kegiatan penting perekonomian dari lanskap global maupun domestik, yang akan berdampak pada pasar keuangan secara luas. Ada penentuan bunga acuan dimana regulator moneter menetapkan BI Rate tetap di level 5,75% dalam hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) edisi Februari 2025.
Pada minggu ini juga BI merilis laporan Neraca Pembayaran kuartal IV-2024. Hasilnya, NPI membukukan surplus pada 2024. Namun transaksi berjalan masih saja mengalami defisit. NPI pada kuartal IV-2024 mencatat surplus US$ 7,9 miliar. Membaik dibandingkan surplus kuartal sebelumnya yang sebesar US$ 5,9 miliar.
NPI terbagi menjadi 2 komponen utama. Pertama adalah transaksi berjalan atau current account. Pada kuartal IV-2025, transaksi berjalan mengalami defisit US$ 1,1 miliar atau setara dengan 0,3% PDB.
4. Prabowo Resmikan Bank Emas 26 Februari, Cegah Emas 'Kabur'

Presiden Prabowo Subianto bakal meresmikan bank emas atau bullion bank pertama di Indonesia pada 26 Februari 2025 dan akan membantu mengurangi kaburnya emas yang ditambang di RI ke luar negeri. Sampai saat ini Indonesia masih belum memiliki bank emas yang dapat mengelola emas tersebut. Dengan begitu, ketika nantinya bank emas resmi beroperasi maka diharapkan dapat mencegah praktik kaburnya emas dalam negeri ke luar negeri.
5. Rugi FREN Menggila Jelang Merger, Melesat 1.088% ke Rp1 T di 2024
Kerugian PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) membengkak. Besarnya kerugian justru terjadi jelang merger dengan PT XL Axiata Tbk (EXCL). Berdasarkan laporan keuangan, dikutip Senin (17/2/2025), FREN membukukan kerugian Rp1,29 triliun. Kerugian FREN meroket 1.088,81% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp108,93 miliar.
Pendapatan konsolidasi FREN memang turun, namun hanya sekitar 2,06% secara tahunan menjadi Rp11,41 triliun sepanjang 2024. Penurunan itu berasal dari berkurangnya pendapatan jasa telekomunikasi 2,75% secara tahunan menjadi Rp9,9 triliun. Pendapatan jasa interkoneksi juga turun dari Rp397,8 miliar ke Rp259,8 miliar. Adapun pendapatan lainnya berkontribusi sebesar Rp852,35 miliar.
(mfd/wep)