Singapura Ragu Anggaran Pemerintah Bisa Atasi Naiknya Biaya Hidup
News
22 February 2025 19:15

Chanyaporn Chanjaroen dan Low De Wei - Bloomberg News
Bloomberg, Sebuah jajak pendapat merilis hasil bahwa, mayoritas penduduk Singapura menganggap langkah-langkah pemerintah dalam penetapan anggaran terbaru tak akan cukup membantu mereka mengatasi kenaikan biaya hidup.
Milieu Insight menggelar sigi dengan melibatkan 1.002 orang dewasa di Singapura. Hasilnya, sebanyak 55% responden menilai anggaran belanja hampir Sin$124 miliar atau US$92,8 miliar -- mencakup voucher belanja hingga subsidi perawatan lansia -- tak akan cukup menutup kenaikan harga-harga di Negeri Singa tersebut; mulai dari harga makanan hingga perumahan. Sebelumnya anggaran belanja tersebut disampaikan Perdana Menteri Lawrence Wong pada 18 Februari 2025, yang memperkirakan terjadinya surplus fiskal untuk tahun kedua.
Hal ini menjadi tantangan bagi partai berkuasa, Partai Aksi Rakyat, yang akan bertarung pada Pemilihan Umum, November 2025. Pemilu diprediksi akan digelar pada saat Singapura mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat, dan terjadinya perang tarif baru secara terbuka.
Laju kenaikan harga di Singapura sendiri sebenarnya telah mendingin. Inflasi inti, yang tidak termasuk biaya perumahan dan transportasi pribadi, naik 1,8% pada Desember 2024 dari tahun sebelumnya, laju paling lambat sejak 2021. Sementara itu, negara kota ini memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan mencapai 1%-3% tahun ini, turun dari 4,4% pada 2024.