UE telah bergegas untuk membuat rencana untuk mendukung Ukraina, memberikan negara tersebut jaminan keamanan jika terjadi perjanjian damai dengan Rusia dan meningkatkan pengeluaran pertahanannya sendiri sejak Trump memulai negosiasi dengan Moskow.
Para pejabat AS dan Rusia bertemu di Arab Saudi awal minggu ini dan Trump telah menyatakan bahwa ia menginginkan kesepakatan cepat untuk mengakhiri pertempuran. Presiden mengejutkan sekutu minggu ini ketika ia tampaknya menyatakan bahwa Kyiv harus disalahkan atas perang tersebut dan mempertanyakan legitimasi Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy — pokok bahasan propaganda Rusia yang khas — dengan menyerukan pemilihan umum.
Ukraina saat ini tidak dapat menyelenggarakan pemilihan umum karena negara tersebut telah berada di bawah darurat militer sejak diserbu. Bukan hal yang aneh bagi negara-negara yang sedang berperang untuk tidak menyelenggarakan pemilihan umum. Inggris tidak menyelenggarakan pemungutan suara antara tahun 1935 dan 1945.
Kelompok-kelompok negara UE dan sekutu lainnya dipanggil oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron minggu ini untuk mulai menyusun tanggapan mereka setelah pejabat AS di Konferensi Keamanan Munich minggu lalu mengatakan dengan tegas bahwa ada batasan seberapa banyak yang bersedia dilakukan AS.
Merupakan tantangan untuk menemukan konsensus di antara negara-negara anggota tentang cara mendanai Ukraina dan pertahanan UE sendiri mengingat biaya keseluruhannya akan mencapai ratusan miliar euro. Diskusi yang lebih konkret akan berlangsung dalam beberapa minggu dan bulan mendatang setelah Jerman menyelenggarakan pemilihan umum pada hari Minggu.
Secara terpisah, Prancis bekerja sama dengan Inggris dalam rencana untuk mengumpulkan "pasukan penenang" yang dipimpin Eropa untuk Ukraina, guna memastikan Rusia tidak akan menyerang negara itu lagi jika gencatan senjata dinegosiasikan. Baik Macron maupun Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dijadwalkan untuk melakukan perjalanan ke AS guna bertemu Trump minggu depan.
(bbn)
