Logo Bloomberg Technoz

Dibangun dalam waktu empat bulan, sistem ini akan menyuplai listrik untuk berbagai fasilitas operasional, seperti mess karyawan, gelanggang olahraga, masjid, dan klinik 24 jam.

Dengan desain berbasis kontainer, CBESS memiliki keunggulan dalam mobilitas dan fleksibilitas, memungkinkan pemindahan ke berbagai lokasi sesuai kebutuhan. 

Teknologi ini juga dapat diperbesar kapasitasnya atau dikombinasikan dengan unit lain untuk meningkatkan efisiensi penyimpanan dan distribusi energi, menjadikannya solusi ideal bagi industri pertambangan.

Presiden Direktur CK, Meidi Wibowo, mengatakan bahwa penerapan sistem ini merupakan langkah nyata dalam mendukung inisiatif keberlanjutan ABM Grup. 

“PLTS ini diperkirakan dapat menghasilkan lebih dari 849.000 kWh energi bersih setiap tahun dan mengurangi jejak karbon sebanyak 660 ton CO₂, yang setara dengan menanam lebih dari 10.900 pohon,” ujarnya.

Sementara itu, Oky Gunawan, Chief Sales Officer SUN Energy, menyatakan bahwa proyek ini menghadirkan solusi inovatif yang tidak hanya meningkatkan efisiensi energi, tetapi juga memastikan keandalan listrik bagi industri di lokasi terpencil. 

“Kami percaya bahwa teknologi CBESS dapat menjadi game-changer dalam pengembangan energi terbarukan di Indonesia,” katanya.

Kolaborasi antara CK dan SUN Energy ini membuktikan bahwa implementasi energi hijau dapat berjalan beriringan dengan efisiensi operasional dan keberlanjutan bisnis di sektor pertambangan.

(lav)

No more pages