Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia merespons pernyataan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan yang memberi sinyal bahwa subsidi berbasis komoditas, termasuk bahan bakar minyak (BBM) jenis Solar, diharapkan tidak ada lagi dalam dua tahun ke depan.

Saat dimintai tanggapan, Bahlil mengaku belum bisa memberikan komentar lebih lanjut, tetapi dia menegaskan masih membahas skema subsidi BBM tersebut.

"Nanti kami laporkan secara internal," kata Bahlil ketika ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (21/2/2025).

Terkait dengan skema subsidi BBM ke depan, Bahlil hanya meminta agar publik menunggu pengumuman resmi dari pemerintah. Dia mengisyaratkan bahwa salah satu opsi yang mendekati keputusan tersebut adalah skema blending, meskipun dia menegaskan belum ada keputusan final.

SPBU Pertamina./Bloomberg-Dimas Ardian

Meski demikian, dia memastikanpemerintah menargetkan keputusan mengenai skema subsidi BBM yang baru dapat ditetapkan secepatnya. "Lebih cepat lebih baik. Iya kita lihat aja," tuturnya.

Sebelumnya, di sela acara Bloomberg Technoz Economic Outlook 2025 pada Kamis (20/2/2025), Luhut melempar sinyal bahwa subsidi diharapkan sudah tidak ada lagi di Indonesia dalam dua tahun ke depan.

Akan tetapi, hal tersebut tidak berarti pemerintah akan menghapuskan sama sekali subsidi untuk rakyat dalam anggaran negara.

Ke depannya subsidi kemungkinan tidak akan lagi berbasis komoditas, tetapi berbasis penerima. Dengan demikian, distribusi subsidi untuk rakyat dapat lebih tepat sasaran dan anggaran negara pun dapat dihemat.

"Saya sudah sampaikan kepada Presiden [Prabowo Subianto] tentang ini. Mungkin dalam waktu dua tahun, kita bisa mencapai ‘Satu Harga’. Tidak ada lagi subsidi untuk barang, seperti BBM Solar, atau apapun. Subsidi akan diberikan untuk orang-orang yang memenuhi syarat untuk mendapatkan subsidi," tegasnya.

Luhut berpandangan skema subsidi berbasis penerima, alih-alih berbasis barang, adalah jalan terbaik untuk menghemat anggaran negara hingga miliaran dolar. Secara simultan, distribusi subsidi energi nantinya akan diawasi dengan teknologi.

"Kita punya teknologi sekarang. AI itu sangat bagus. Jadi dengan adanya MyPertamina, mereka akan segera dapat mengidentifikasi apakah mobil dengan nomor ini memenuhi syarat untuk menerima jenis bensin ini. Kendaraan ini memenuhi syarat, yang ini tidak memenuhi syarat, atau semacamnya. Saya rasa ini akan berhasil."

(prc/wdh)

No more pages