Bloomberg Technoz, Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengonfirmasi pemerintah telah setuju untuk memberikan relaksasi atau perpanjangan ekspor konsentrat tembaga bagi PT Freeport Indonesia (PTFI) setidaknya sampai dengan Juni 2025.

Hal ini dikarenakan Freeport menjanjikan perbaikan smelter katoda tembaganya di Manyar, Gresik, Jawa Timur bisa rampung pada pekan ketiga Juni, sedangkan operasinya bisa dimulai pada pekan keempat bulan yang sama.

“Nah, atas dasar itu kemudian kita pemerintah lewat rapat terbatas [ratas] setelah memutuskan untuk Freeport dapat diperpanjang ekspornya sampai dengan pabrik yang rusak itu selesai. Kapan selesainya? Juni,” ucap Bahlil ditemui di kantor Kementerian ESDM, Jumat (21/2/2025).

Pun demikian, dia memahami bahwa operasional penuh dari smelter katoda senilai US$3 miliar itu tidak akan bisa begitu saja dimulai per Juni. Dengan demikian, masih ada peluang Freeport mendapatkan relaksasi ekspor lanjutan secara bertahap. 

“Kita tahu bahwa Juni itu kan selesai [perbaikan smelter Freeport]. Akan tetapi, dalam sistem operasi pabrik, dia kan tidak bisa 100% rampup, nanti jebol lagi. [...] Nah, mungkin sekitar 60%—70% [konsentrat Freeport] bisa terserap di smelter,” tuturnya.