Logo Bloomberg Technoz

IHSG sempat menyentuh level tertinggi 6.814, Adapun level terendah pada level 6.758 yang sempat terjadi sesaat pada perdagangan pagi tadi.

Sebanyak 244 saham mengalami kenaikan dan hanya 309 saham turun. Sedangkan ada 229 saham tidak bergerak.

Sejumlah kumpulan saham menjadi pendukung utama laju IHSG pada perdagangan Sesi II siang hari ini. Saham-saham teknologi, saham transportasi, dan saham properti mencatatkan kenaikan paling tinggi, dengan masing-masing menguat 6,24%, 0,39% dan 0,32%.

Menguat dan rebound-nya IHSG merupakan efek secara langsung dari kenaikan sejumlah saham Big Caps, terutama saham BREN.

Berikut diantaranya berdasarkan data Bloomberg, Jumat (21/2/2025).

  1. DCI Indonesia (DCII) menyumbang 17,83 poin
  2. Barito Renewables Energy (BREN) menyumbang 6,78 poin
  3. Dian Swastatika Sentosa (DSSA) menyumbang 4,81 poin
  4. Chandra Asri Pacific (TPIA) menyumbang 4,59 poin
  5. Astra International (ASII) menyumbang 3,18 poin
  6. Bank Permata (BNLI) menyumbang 1,91 poin
  7. Trimegah Bangun Persada (NCKL) menyumbang 1,36 poin
  8. Mitra Adiperkasa (MAPI) menyumbang 1,11 poin
  9. Siantar Top (STTP) menyumbang 0,94 poin
  10. Vale Indonesia (INCO) menyumbang 0,91 poin

Saham BREN mendapat katalis positif dari pernyataan FTSE Russel. Penyedia indeks acuan unggulan di pasar saham global, FTSE Russell, masih membuka peluang untuk menjadikan saham BREN untuk masuk kembali sebagai konstituen.

“Jadi, masih ada potensi bagi Perusahaan, jika mereka menyelesaikan masalah kepemilikan saham, BREN akan dipertimbangkan kembali ke dalam indeks. Terlebih, perusahaan ini sangat besar, likuiditas (saham) bukan masalah,” mengutip Policy Director FTSE Russell Wanming Du dalam kegiatan Bloomberg Technoz Economic Outlook 2025, Kamis kemarin.

Sedikit menengok ke belakang, FTSE mendepak saham BREN kala itu karena alasan tingginya konsentrasi kepemilikan saham oleh pihak tertentu.

“Jadi, ini (saham BREN) bukan soal mengeluarkan selamanya dari daftar konstituen, melainkan tentang monitoring, terus mencari apa yang sebenarnya terjadi,”

BREN kemudian sempat memberikan klarifikasi terkait struktur pemegang saham.

Sekitar 96% saham BREN dikuasai oleh empat pemegang saham utama, yakni PT Barito Pacific Tbk (BRPT), Green Era Energy Pte Ltd, Jupiter Tiger Holdings dan Prime Hill Funds.

Wanming mengatakan, FTSE masih akan terus melakukan investigasi terkait porsi kepemilikan saham BREN.

“Kami memiliki sumber atau klien yang berbeda yang datang kepada kami dengan memberikan informasi yang berbeda. Setelah kami melakukan penyelidikan, kami menilai bahwa perusahaan tersebut mungkin termasuk dalam kategori ini. Jadi, kami sebenarnya menunda pencantuman ini hingga kami selesai melakukan penyelidikan,” jelas Wanming.

(fad/hps)

No more pages