Logo Bloomberg Technoz

“Meskipun merek Starbucks menghadapi tantangan, grup tetap berkomitmen untuk pertumbuhan dan diversifikasi dengan memperluas portofolio merek serta memanfaatkan peluang secara lokal dan internasional,” kata Berjaya dalam laporan keuangannya. 

Perusahaan mengharapkan inisiatif strategis dan rencana untuk Starbucks “dapat meningkatkan kinerja dan menghasilkan hasil yang positif.”

Pendiri Berjaya, Vincent Tan, pada Januari mengatakan tidak ada alasan untuk melanjutkan boikot terhadap Starbucks setelah gencatan senjata di Gaza, lapor Malaysiakini. Ia mengatakan bahwa memboikot Starbucks tidak berdampak pada Israel.

Berjaya juga mengoperasikan jaringan Kenny Rogers Roasters di Malaysia dan merek Paris Baguette di Filipina.

Perusahaan menyatakan bahwa pihaknya “berada dalam posisi yang baik untuk mencapai kemajuan lebih lanjut dan hasil keuangan yang lebih kuat.”

Beberapa pelanggan menuduh jaringan kedai kopi tersebut tidak berbuat cukup untuk menekan Israel agar menghentikan pertempuran di Gaza.

CEO Starbucks, Brian Niccol, dalam kunjungan pertamanya ke Timur Tengah sejak menjabat pada September, mengatakan bahwa boikot tersebut “tidak didasarkan pada sesuatu yang akurat atau benar. Kami tidak pernah mendukung militer mana pun.”

(bbn)

No more pages