Logo Bloomberg Technoz

Kemenkes: 10.752 Kasus DBD hingga Februari 2025, 48 Meninggal

Dinda Decembria
21 February 2025 11:30

Petugas kesehatan melakukan perawatan pasien demam berdarah dengue (DBD) di RSUD Tamansari, Jumat (26/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto).
Petugas kesehatan melakukan perawatan pasien demam berdarah dengue (DBD) di RSUD Tamansari, Jumat (26/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto).

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) mengingatkan bahwa pada bulan Januari hingga Maret tahun 2025 merupakan puncak dari penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

"Dengue ini memang trennya dari tahun ke tahun dari 2016, itu biasanya pada akhir tahun ya, itu akan mengalami kenaikan nanti sampai bulan Maret, April mengalami penurunan. Kemudian Oktober, November, Desember mulai naik lagi dan puncaknya Januari, Februari Maret itulah kita harus siap siaga," kata Direktur Penyakit Menular Kemenkes, dr Ina Agustina Isturini, MKM, melalui webinar Kemenkes RI, dikutip Jumat (21/2).

Nah tahun 2025, Kemenkes telah mendata sekitar 10.752 kasus DBD hingga Februari. Kasus kematiannya mencapai 48 orang.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) mencatat pada tahun 2024 jumlah kumulatif kasus DBD atau Dengue di Indonesia pada minggu ke-53 ini sudah hampir 250 ribu. Kasus kematian mencapai 1.418 orang. Hal ini berdasarkan dari laporan 488 kabupaten kota, 36 provinsi.

"Pada tahun 2024 ini jumlah kumulatif kasus dengue di Indonesia sampai Minggu ke 53 hampir 250 ribu, sekitar 247 ribu dan kematiannya sudah 1.418 kematian,"kata Ina.