Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini fluktuatif sempat mencatatkan pelemahan, akan tetapi saat ini bergerak di zona hijau dengan kenaikan 13,5 poin atau menguat 0,2% ke level 6.801 pada perdagangan Jumat (21/2/2025) pukul 9.10 WIB.

Adapun pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG dibuka menguat tipis dengan kenaikan 0,85 poin atau setara dengan menguat 0,01%. IHSG dibuka di level 6.788.

Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia, volume perdagangan tercatat 1,15 miliar saham dengan nilai transaksi Rp1,08 triliun. Adapun frekuensi yang terjadi sebanyak 111.926 kali.

Sebanyak 209 saham menguat, dan 180 saham melemah. Sementara, 192 saham tidak bergerak.

Sentimen pada perdagangan hari ini utamanya datang dari global. Investor mencermati perkiraan mengecewakan dari peritel terbesar di dunia menambah kekhawatiran mengenai kesehatan ekonomi.

Performa perusahaan Walmart jatuh — peritel besar pertama yang melaporkan laporan keuangan. Kepala keuangannya mengakui adanya “Ketidakpastian terkait perilaku konsumen, kondisi ekonomi, dan geopolitik global.”

Ini terjadi hanya beberapa hari setelah penjualan ritel menunjukkan kemunduran mendadak dari para konsumen, seperti yang diwartakan Bloomberg News.

“Berita dari Walmart ini menimbulkan lebih banyak kekhawatiran mengenai kondisi konsumen,” kata Matt Maley di Miller Tabak + Co.

“Kami telah melihat beberapa angka yang sangat mengecewakan pada kepercayaan konsumen dan data penjualan ritel pekan lalu jauh lebih rendah dari yang diperkirakan. Hal ini menimbulkan beberapa pertanyaan; seberapa kuat pertumbuhan akan terjadi pada sisa tahun ini.”

Namun demikian, sentimen positif datang dari pernyataan dovish pejabat The Fed. Gubernur Federal Reserve Atlanta Raphael Bostic mengatakan ia memperkirakan Bank Sentral AS akan memangkas suku bunga sebanyak dua kali pada tahun 2025, meski ketidakpastian seputar proyeksi tersebut telah meningkat.

“Meski ini adalah ekspektasi dasar saya, ada banyak hal yang akan terjadi yang bisa mempengaruhi hal tersebut dari kedua arah,” kata Bostic, dilansir dari Bloomberg.

Bostic mengatakan ia yakin masih ada ruang bagi The Fed untuk memangkas suku bunga sebelum mencapai tingkat netral — di mana suku bunga tidak menstimulasi atau menahan perekonomian. Suku bunga acuan bank sentral saat ini berada di kisaran 4,25% dan 4,5%.

“Saya pikir kita berada di area yang cukup ketat,” katanya kepada para wartawan. “Saya pikir (suku bunga) netral berada di antara 3% dan 3,5%.”

(fad/wdh)

No more pages