Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah dibuka menguat pada perdagangan spot pagi ini, seiring sentimen pasar global yang lebih positif.
Rupiah spot dibuka menguat 0,24% di level Rp16.290/US$ dan selanjutnya melanjutkan penguatan di kisaran Rp16.288/US$ pada pembukaan pasar hari terakhir perdagangan pekan ini.
Rupiah menjadi valuta dengan penguatan terbesar di Asia pagi ini, disusul oleh baht yang menguat 0,22%, ringgit 0,18%, dolar Taiwan 0,11%, dolar Hong Kong 0,03% dan won yang stabil.
Adapun mata uang lain seperti yen Jepang tergerus 0,41%, yuan offshore juga turun 0,25%, yuan Tiongkok 0,16%, dolar Singapura melemah 0,13% dan peso juga turun 0,03%.
Indeks dolar AS pagi ini dibuka menguat setelah tadi malam ditutup turun hampir 1%. Kini indeks dolar AS bergerak di 106,53.
Sentimen positif datang dari pernyataan dovish pejabat The Fed. Gubernur Federal Reserve Atlanta Raphael Bostic mengatakan ia memperkirakan bank sentral AS akan menurunkan suku bunga sebanyak dua kali pada tahun 2025, meski ketidakpastian seputar proyeksi tersebut telah meningkat.
"Meski ini adalah ekspektasi dasar saya, ada banyak hal yang akan terjadi yang bisa memengaruhi hal tersebut dari kedua arah," kata Bostic, dilansir dari Bloomberg.
Bostic mengatakan ia yakin masih ada ruang bagi The Fed untuk memangkas suku bunga sebelum mencapai tingkat netral — di mana suku bunga tidak menstimulasi atau menahan perekonomian. Suku bunga acuan bank sentral saat ini berada di kisaran 4,25% dan 4,5%.
"Saya pikir kita berada di area yang cukup ketat," katanya kepada para wartawan. "Saya pikir [suku bunga] netral berada di antara 3% dan 3,5%."
Analisis teknikal
Secara teknikal sudah menembus level resistance terdekat di Rp16.300/US$. Rupiah berpotensi menguat menuju Rp16.280/US$. Juga Rp16.220/US$ sebagai level paling optimis penguatan rupiah dalam tren jangka menengah dengan time frame daily.
Sementara itu, rupiah memiliki level support psikologis di Rp16.350/US$. Apabila level ini berhasil tembus, maka mengkonfirmasi laju support selanjutnya pada level Rp16.400/US$ yang makin menjauhi MA-50 dan MA-100 saat ini.
(rui)