Pada Februari, CEO Vice Nancy Dubuc hengkang dari perusahaan setelah lima tahun bekerja.
Perwakilan Vice menolak memberi tanggapan soal pengajuan kebangkrutan tersebut.
Kebangkrutan ini adalah penurunan tajam bagi perusahaan, yang pada tahun 2017 sempat bernilai US$5,7 miliar setelah mendapatkan investasi US$450 juta dari perusahaan ekuitas swasta TPG. Angka tersebut cukup mengejutkan bagi sebuah media baru, terutama saat begitu banyak perusahaan di industri ini berjuang untuk menghasilkan keuntungan.
Vice juga menarik dana dari Walt Disney Co. dan Fox Corp. serta menjalin kemitraan dengan raksasa kabel seperti HBO dan CNN.
Perusahaan gagal menemukan pijakan keuangan yang sesuai dengan valuasinya yang tinggi. Seperti perusahaan media digital lainnya, Vice tidak dapat mengubah traffic menjadi keuntungan, dan berjuang untuk mendapatkan pijakan di konsumen generasi baru sambil mengejar ekspansi ke e-commerce dan industri lainnya.
Vice dimulai di Montreal hampir 30 tahun yang lalu sebagai majalah cetak, tetapi menjadi populer di kalangan penonton muda dunia karena video viral dan pendekatan pelaporannya yang nyeleneh.
Media ini juga mendapat pujian untuk laporan berita dan dokumenternya, termasuk kolaborasi yang meraih Pulitzer Prize pada tahun 2020 dan beberapa kemenangan Emmy untuk program "Vice News Tonight."
--Dengan asistensi Gerry Smith dan Jeremy Hill.
(bbn)