Melalui penggunaan kekuatan monopoli perusahaan, Rockefeller merevolusi industri perminyakan dunia dan berperan penting dalam penyebaran luas serta pengurangan drastis biaya produksi minyak pada akhir abad ke-19.
Berikut warisan sejarah pendiri Rockefeller Foundation, John Davison Rockefeller, yang membentuk konstelasi industri migas dunia saat ini:
Monopoli Orang Terkaya
John D. Rockefeller merupakan figur yang sangat krusial di industri minyak, sekaligus salah satu orang terkaya dalam sejarah Amerika, bahkan dunia. Puncak kekayaannya mencapai US$900 juta pada 1913 dan menembus US$1,4 miliar saat dia wafat pada 1937.
Menyitir Guiness World Record, jika menghitung kekayaan bersih Rockefeller berdasarkan 1,5% bagiannya dari produk domestik bruto (PDB) Amerika saat itu, kekayaannya—dengan menyesuaikan terhadap inflasi—setara dengan US$631 miliar per 2024.
Hal ini menjadikan sebagian besar pakar percaya bahwa dia adalah orang terkaya di dunia sepanjang masa.
Rockefeller merupakan pendiri Standard Oil Company pada 1870 dan mengelola perusahaan raksasa energi itu hingga 1897 sebagai pemegang saham terbesar.
Dikutip dari Britannica, bibit Standard Oil bermuara pada 1863 saat Rockefeller bergabung dengan Maurice B. Clark dan Samuel Andrews dalam bisnis penyulingan minyak di Cleveland, Ohio.
Pada 1865, Rockefeller membeli Clark, dan dua tahun kemudian dia mengundang Henry M. Flagler untuk bergabung sebagai mitra dalam usaha tersebut.
Per 1870, perusahaan Rockefeller, Andrews, dan Flagler ini mengoperasikan kilang minyak terbesar di Cleveland. Dia juga mendirikan fasilitas perminyakan lainnya di bawah Standard Oil Company yang baru di Ohio pada 1870.
Hingga pergantian abad ke-20, Standard Oil yang dipenggawai Rockefeller adalah kekuatan gigantis dalam ekonomi AS. Per 1904, perusahaan ini menghegemoni 91% produksi minyak, 91%—95% penyulingan minyak, dan 85% penjualan akhir produk minyak di Negeri Paman Sam.
Saking berkuasanya Standard Oil dalam industri minyak AS, sebuah kasus antimonopoli akhirnya diajukan terhadap perusahaan tersebut pada 1906 berdasarkan Undang-undang Antimonopoli Sherman atau The Sherman Antitrust Act.
Standard Oil dituding menggunakan taktik predatory pricing seperti menaikkan harga di area yang dimonopolinya, serta menaikkan harga secara berlebihan di area yang masih menjadi pesaingnya.
Menyusul putusan Mahkamah Agung AS pada 1911 yang menyatakan Standard Oil melakukan praktik monopoli ilegal, perusahaan tersebut akhirnya dipecah menjadi 39 entitas berbeda, yang sebagian besar dibagi berdasarkan wilayah dan aktivitas.
Banyak dari perusahaan pecahan Standard Oil kemudian menjadi bagian dari Seven Sisters, sebutan bagi tujuh korporasi besar yang mendominasi produksi minyak global pada abad ke-20, dan pada ujungnya menjelma sebagai mayoritas perusahaan migas multinasional terbesar dunia saat ini.
Jika ditelusuri hingga ke akarnya, nama-nama besar di industri migas saat ini—seperti Chevron Corporation, ExxonMobil Corporation, hingga BP Plc — memiliki kaitan sejarah pembentukannya dengan perusahaan pecahan Standard Oil.
Mengutip Visual Capitalist, pada saat Standard Oil dipecah pada 1911, pangsa pasarnya telah terkikis hingga 64%, dan setidaknya ada 147 perusahaan kilang minyak yang bersaing dengannya di AS.
Meski Rockefeller telah meninggalkan Standard Oil, nilai sahamnya berlipat ganda sebagai akibat dari pemecahan tersebut. Hal ini menjadikannya orang terkaya di dunia saat itu.
Perusahaan Pecahan
Hingga hari ini, mayoritas dari 39 perusahaan pecahan atau penerus Standard Oil masih bergerak di bisnis minyak dan gas bumi (migas), baik sebagai entitas mandiri maupun melalui akuisisi oleh perusahaan lain.
Standard Oil of New Jersey, divisi pengendali Standard Oil pada saat pembubaran pada 1911, terus ada sampai sekarang dengan jenama ExxonMobil, yang dibentuk dari penggabungannya dengan Standard Oil of New York.
BP juga telah mengakuisisi banyak perusahaan pecahan Standard Oil, terutama Standard Oil of Ohio dan Amoco (Standard Oil of Indiana).
Tidak hanya itu, Saudi Aramco—perusahaan minyak milik negara Arab Saudi — juga memiliki ketertelusuran asal-usulnya terhadap Standard Oil. Kerajaan Arab tersebut mendirikan Aramco dalam kemitraan dengan Standard Oil of California, yang sekarang dikenal sebagai Chevron.
Shell Plc juga memiliki relasi sejarah dengan Standard Oil. Pada 1889, sebuah perusahaan didirikan Standard Oil bernama South Penn Oil Company. Namun, ada juga perusahaan lain yang menggunakan nama Pennzoil.
Pada 1950, South Penn milik Standard Oil mengakuisisi sepenuhnya perusahaan tersebut dan meresmikan nama Pennzoil. Per 1998, Pennzoil memisahkan divisi energi dan suku cadang motornya, dengan perusahaan Pennzoil asli mewarisi fasilitas produksi energi dan perusahaan baru dan Pennzoil-Quaker State mewarisi divisi suku cadang dan cairan pelumas mobil.
Pennzoil lalu diakuisisi oleh Devon Energy yang berpusat di Oklahoma pada 1999, sedangkan Pennzoil-Quaker State diakuisisi oleh Royal Dutch Shell yang sekarang bernama Shell Plc.
Selain sektor migas, perusahaan warisan Standard Oil yang sampai sekarang masih berdiri mencakup US Steel (yang sebelumnya memiliki Marathon Oil), inkarnasi pertama DuPont (yang sebelumnya juga memiliki ConocoPhillips), serta Unilever (yang sekarang memiliki Chesebrough dan Vaseline).
Di antara ‘keturunan’ terbesar Standard Oil yang bergerak di sektor nonminyak termasuk biro kredit TransUnion, yang awalnya dipisahkan dari Union Tank Car Company yang merupakan keturunan Standard.
Beberapa perusahaan migas yang memiliki riwayat sejarah dengan Standard Oil, dikutip dari Visual Capitalist:
- Standard Oil of New Jersey: Bergabung dengan Humble Oil dan akhirnya menjadi Exxon.
- Standard Oil of New York: Bergabung dengan Vacuum Oil, dan akhirnya menjadi Mobil.
- Standard Oil of California: Mengakuisisi Standard Oil of Kentucky, Texaco, dan Unocal, dan sekarang menjadi Chevron.
- Standard Oil of Indiana: Berganti nama menjadi Amoco, dan diakuisisi oleh BP.
- Standard Oil of Ohio: Diakuisisi oleh BP.
- The Ohio Oil Company: Menjadi Marathon Oil, yang akhirnya juga memisahkan Marathon Petroleum.
(wdh)





























